Liputan6.com, Jakarta - Libur Hari Raya Idulfitri telah usai. Setelah menikmati cuti bersama, para pegawai pemerintahan kembali menjalankan tugasnya.
Namun, sehabis libur Lebaran, terdapat fenomena mengenai banyaknya pegawai negeri sipil (PNS) yang tidak masuk kerja. Khususnya di hari pertama.
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi (Men PAN-RB) Yuddi Chrisnandi mengatakan, publik tidak boleh asal menghakimi banyaknya PNS yang tidak masuk karena sengaja membolos. Yuddi meyakini ada sebab kenapa banyak PNS yang tidak masuk kerja di hari pertama libur, salah satunya adalah cuti.
"Cuti merupakan hak pegawai pemerintah, jadi kalau kantor pemerintahan sepi setelah Idulfitri jangan langsung justifikasi," ujar Yuddi di kantornya, Rabu (22/7/2015).
Meski demikian, politis Hanura ini mengatakan, pihaknya tetap akan mengecek kenapa ada PNS yang tidak masuk kerja. Pemeriksaan ini dilakukan demi memastikan apakah alasan absen ini bisa diterima atau tidak, serta demi menentukan sanksi bila ada PNS yang benar-benar membolos.
"Kalau yang bolos bagaimana? Kalau bolos pasti dicatat. Dalam peraturan pemerintah kepada pegawai pemerintahan ada tingkatan sanksi tidak otomatis berat, ada sanksi ringan, sedang, dan berat," papar dia.
Yuddi menambahkan, setiap sanksi yang dijatuhkan akan berpengaruh bagi para PNS. Terutama dalam hal kenaikan pangkat.
Dia menjelaskan, untuk di kementerian yang dipimpinnya, di hari pertama kerja ini, hanya sepertiga pegawai yang tidak masuk. Dia memastikan hal itu karena banyak yang meminta cuti dan disetujuinya.
"(Pegawai Kementerian PANRB) yang ambil cuti itu 118 orang dari (jumlah pegawai) 360, jadi ada 32,5 persen (yang ambil cuti," pungkas Yuddy. (Mvi/Mut)