Ormas Diminta Serahkan Pelaku Penganiayaan di Pasar Gembrong

Menurut Kapolres Jakarta Timur, ormas, warga, dan polisi seharusnya bisa saling menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah masing-masing.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 09 Agu 2015, 13:05 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2015, 13:05 WIB
Ilustrasi Kerusuhan
Ilustrasi Kerusuhan, Pengrusakan dan Tawuran (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih terus menyelidiki bentrokan antarorganisasi masyarakat (ormas) yang terjadi di kawasan Pasar Gembrong dan Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur. Polisi mengimbau agar pimpinan ormas segera menyerahkan anggotanya yang terlibat.

"Kalau memang ormas punya visi misi positif, korlap maupun ketua gardunya menyerahkan oknum yang melakukan penganiayaan pada kami," ucap Kapolres Jakarta Timur Kombes Umar Faruq usai halal bihalal dengan warga di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (9/8/2015).

Polisi kini tengah memeriksa beberapa saksi untuk dimintai keterangan. Umar memastikan pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku penganiayaan. Tapi, dia masih menunggu iktikad baik dari para pimpinan ormas untuk menyerahkan oknum anggotanya.

"Kami mengimbau FBR untuk tidak main hakim sendiri. Ini untuk memelihara nama baik FBR (Forum Betawi Rempug)," imbuh Umar.

Menurut Umar, ormas, masyarakat, dan polisi seharusnya bisa saling menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah masing-masing. Bukan justru menimbulkan masalah. Kalau terus seperti ini. Kepercayaan masyarakat pada ormas tentu semakin pudar.

"Kalau ada kayak gitu terus bisa terjadi ketidakpercayaan dari masyarakat," pungkas Umar Faruq.

Awal Mula Bentrokan

Kemarin, anggota ormas Forum Betawi Rempug (FBR) terlibat kericuhan dengan warga di Pasar Gembrong, Jakarta Timur. Akibat kejadian tersebut, 1 orang warga terkena sabetan senjata tajam.

"Ada tukang parkir menggunakan identitas ormas PP (Pemuda Pancasila), mereka (ormas FBR) langsung menyerang dan mengejar," kata Kapolsek Jatinegara Kompol Suwanda saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Sabtu 8 Agustus 2015.

Suwanda menambahkan, ada sekitar 30 anggota FBR yang mengejar anggota ormas tersebut. Namun begitu, pihaknya belum mengetahui motif dari aksi itu.

Kericuhan kembali terjadi di Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, Jakarta Timur. Seorang anggota FBR mengalami babak belur dihajar massa dan 2 sepeda motornya juga dirusak warga.

Kejadian tersebut berawal saat kelompok FBR memukuli 'pak ogah' karena menghalangi rombongan mereka yang ingin lewat. Karena dianggap menghalangi, seorang anggota ormas kepemudaan itu langsung memukuli kenek truk dan 'pak ogah'. Warga sekitar pun langsung bereaksi yang menyerang balik.

Warga yang mengamuk itu pun membuat seorang anggota FBR yang diketahui bernama Jalu, mengalami luka-luka di bagian wajah. Ia pun saat ini masih menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Budhi Asih, Cawang, Jakarta Timur, atas luka lebam yang dialaminya. (Ans/Mut)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya