Liputan6.com, Jakarta - Usai mencanangkan Ekspedisi Sejuta Terumbu Karang kerja sama SCTV dan TNI AL, Presiden Jokowi menyampaikan tanggapannya terkait acara tersebut. Ia mengaku sangat mendukung kegiatan seperti itu, mengingat 2/3 wilayah Indonesia terdiri dari air.
"Tentu sangat mendukung acara ini, sangat penting sekali, karena berkaitan dengan kebijakan poros maritim dunia," jelas Jokowi dalam Live Video Conference dari Istana Negara, Jakarta, Sabtu (15/8/2015).
Baca Juga
Menurut Jokowi, menjaga laut terkait kebudayaan maritim penting untuk dilakukan. Bahkan termasuk salah satu cara menjadi negara poros maritim dunia.
Advertisement
"Tapi menjaga ekosistem bawah laut kewajiban kita bersama. Bukan hanya pemerintah," tutur Jokowi.
Jokowi pun menguraikan beberapa cara untuk menjadi poros maritim dunia.
"Yang pertama sumber daya manusia (SDM) harus disiapkan. Budaya maritim harus terus ditekankan pada masyarakat maupun pemerintah agar bisa mencapainya (poros maritim dunia)," jelas dia.
"Kedua, menjaga sumber daya alam laut kita, vegetasi, terumbu karang. Semua yang ada di bawah air harus dijaga, dipelihara, dipertahankan," tutur Jokowi.
Suami Iriana Widodo ini menilai kegiatan Ekspedisi Sejuta terumbu Karang sangat mendukung pemeliharaan bawah laut.
"Yang ketiga, infrastruktur kemaritiman harus disiapkan. Baik pelabuhan, dermaga, kapal dan lain-lain. Pertahanan laut kita juga harus diberikan perhatian khusus," tegas Jokowi.
Menjaga ekosistem bawah laut, sambung Jokowi, juga merupakan kewajiban bersama, bukan hanya pemerintah.
"Dimulai dengan tidak membuang sampah sembarangan di perairan, tidak memakai bom ikan, jaring yang merusak terumbu karang," papar Jokowi.
Jokowi saat mencanangkan Ekspedisi Sejuta Terumbu Karang dari Istana Negara menyatakan, "Dengan mengucap bismillahirahmanirrahim, pencanangan sejuta terumbu karang hari ini saya nyatakan dimulai," kata Jokowi dalam sambutannya dalam Live Video Conference dari Istana Negara, disambut tambuhan gendang oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi di SCTV Tower, Jakarta. (Tnt/Sss)