Ketua DPP: Gabung Pemerintah, PAN Bukan Kutu Loncat

"Kepentingan bangsa dan negara harus dihargai. Niat PAN mengabdi pada bangsa dan negara."

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 03 Sep 2015, 03:51 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2015, 03:51 WIB
20150902-PAN Nyatakan Gabung ke Koalisi Pro Pemerintah-Jakarta
Presiden Jokowi (kanan) berjabat tangan dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan usai memberi keterangan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (2/9/2015). PAN menyatakan resmi bergabung dengan koalisi partai pendukung pemerintah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) memutuskan bergabung ke koalisi pendukung pemerintahan. Keputusan ini menimbulkan spekulasi bahwa parpol tersebut akan mendapat jatah menteri.

Menanggapi isu ini, Ketua DPP PAN Yandri Susanto angkat bicara. Dia mengatakan dapat atau tidaknya PAN jatah menteri pada kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo bukan hal yang penting.

"Ini bukan berarti harus dapat menteri. Tapi kalau diberi amanah kader PAN banyak yang mumpuni," sebut Yandri di Kantor Pusat DPP PAN, Jakarta, Rabu (2/9/2015).

Dia menjelaskan, masalah penunjukkan menteri merupakan hak prerogatif Presiden. Tidak ada kaitannya sama sekali dengan jatah-jatahan.

Yandri pun menambahkan bila tawaran tersebut benar datang maka partainya akan menggelar rapat internal. Pertemuan tersebut ditujukkan agar PAN bisa mengirimkan kader terbaiknya untuk membantu menjalankan roda pemerintahan.

Bukan kutu loncat

Selain itu, Yandri juga buka komentar terkait sejumlah isu miring yang ada akibat berpindahnya haluan politik PAN. Termasuk soal komentar beberapa pihak yang melabeli PAN sebagai 'kutu loncat'.

Dia mengatakan julukan itu tak pantas disematkan pada partainya. Sebab, tujuan utama Partai berlambang Matahari ini adalah mengabdi bagi bangsa dan negara.

"Kalau disebut kutu loncat itu salah alamat, salah persepsi," ucap Yandri.

"Kepentingan bangsa dan negara harus dihargai. Niat PAN mengabdi pada bangsa dan negara. Istilah kutu loncat itu tidak bagus," pungkas dia. (Ali/Nda)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya