PAN, Koalisi Nusantara dan Politik Poligami

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan dukungan partainya pada pemerintahan Jokowi-JK.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 04 Sep 2015, 15:40 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2015, 15:40 WIB
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Presiden Jokowi
Presiden Jokowi dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan saat memberikan keterangan pers di Istana (Liputan6.com/ Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - ‎Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan dukungan partainya pada pemerintahan Jokowi-JK. Ketua Fraksi PAN di DPR Mulfachri Harahap menyampaikan keberadaan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) sudah tidak relevan.

Menurut‎ dia, menghadapi situasi dunia yang kurang menentu, maka diperlukan elemen bangsa perlu bersatu, termasuk anggota dewan. "Tujuannya koalisi besar, koalisi nusantara. Kenapa tidak (bersatu)? Demi Merah Putih, semua sekat dicopot," tegas dia di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (4/9/2015).

Wakil Ketua Komisi III DPR itu mengatakan, menghadapi kondisi ekonomi yang sedang buruk, perlu diciptakan stabilitas politik. Stabilitas tersebut dapat membuat pasar tenang dan pengusaha tidak takut untuk berinvestasi.

"Saya banyak teman pengusaha di dalam dan luar, buat mereka stabilitas itu penting, agar uang mereka aman," tutur Mulfachri.

Meski telah menyatakan dukungan, Mulfachri tak mau secara gamblang menyebut PAN keluar dari KMP.‎ Senada, Wakil Ketua DPR sekaligus politisi PKS Fahri Hamzah menilai langkah PAN sejalan pula dengan KMP.

"Kita juga bantu Pak jokowi. Pak ARB sebagai presidium waktu dulu pimpin koordinasi agar sah kan APBN-P. Tanpa inisiatif kita tak loloskan. KMP bantu banyak. Kita loyal pada pemerintah (sama seperti PAN)," jelas Fahri Hamzah.

‎"Kami komunikasi (dengan PAN), enjoy saja. Kita dengan PAN sama," tambah dia.

Namun, kritik datang dari anggota Komisi III Fraksi Golkar Bambang Soesatyo. Menurut dia, langkah politik PAN saat ini bak seorang suami yang memiliki banyak pasangan alias poligami.

"Ya, PAN mainkan politik poligami," tandas Bambang. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya