Polisi: Taksi yang Dikejar TNI di Lenteng Agung Tak Ada Lecet

Bahkan, FR, sopir taksi kuning yang diduga menabrak mengaku tidak merasakan benturan apa-apa di mobilnya.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 10 Sep 2015, 18:29 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2015, 18:29 WIB
Ilustrasi Garis Polisi
Ilustrasi Garis Polisi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih menyelidiki kasus kecelakaan yang menewaskan seorang anggota TNI AD, Sudiyanto (54), di Jalan Harapan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Anggota Zeni berpangkat kopral kepala ini diduga tewas setelah ‎menabrak separator saat mengejar taksi yang diduga pelaku tabrak lari.

‎Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Ipda Bakti Butar Butar mengatakan, penyidik tidak menemukan bukti bahwa taksi yang sempat dikejar Sudiyanto menabrak orang. Bahkan FR, sopir taksi kuning yang diduga menabrak, mengaku tidak merasakan benturan apa-apa di mobilnya.

"Tidak ada bekas lecet di badan mobil kalau dia nyerempet atau nabrak motor. Itu kemungkinan yang dilihat korban adalah ‎kecelakaan tunggal, tapi pas di dekatnya ada taksi melintas," ujar Bakti di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (10/9/2015).

"Kami juga tidak tahu orang yang terjatuh itu di mana. Saat petugas ke lokasi, orangnya sudah tidak ada. Mungkin karena kecelakaan ringan, dia langsung pergi," sambung dia.

Nasib nahas yang dialami Sudiyanto ini terjadi pada Rabu 9 September 2015 sekitar pukul 23.00 WIB. Personel Zeni Kontruksi (Zikon) TNI AD itu tewas terjatuh, saat ‎berusaha mengejar taksi yang diduga Sudiyanto tabrak lari di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Saat itu, Sudiyanto yang membonceng istri dan anaknya hendak pulang ke Asrama Zikon 15, Lenteng Agung. Di tengah jalan ia mendapati seseorang terjatuh dari sepeda motor. Di saat bersamaan ada taksi kuning melintas.

Sudiyanto menduga orang yang terjatuh itu merupakan korban tabrak lari taksi kuning tersebut. Ia kemudian berusaha mengejar taksi itu. Namun dia justru terjatuh karena diduga menabrak pembatas jalan. (Rmn/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya