Rizal, Siswa SD di Yogya Rela Jualan Sandwich Demi Bantu Orangtua

Jika tidak diizinkan berjualan, siswa kelas 6 SD itu akan menangis.

oleh Yanuar H diperbarui 25 Sep 2015, 08:25 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2015, 08:25 WIB
20150925-jualan sandwich-jogja-rizal
ersama sepeda kesayanganya, Rizal berjalan dari rumahnya di Jalan Mujair VI Nomor 10 Minomartani, Ngaglik, Sleman mencari pembeli di seputaran daerah Minomartani, Condongcatur, hingga Ploso Kuning. (Liputan6.com/Fathi Mahmud)

Liputan6.com, Jakarta - "Sandwich...! Sandwich...! Sandwich...!" Suara itu berasal dari seorang bocah bertubuh tambun yang tengah menuntun sepeda BMX putihnya yang dilengkapi dua boks plastik warna merah dan putih. Zyah Rizal Fadilah namanya.

Ya, Rizal memang tengah menjajakan dagangan andalannya, roti isi alias sandwich, Kamis 24 September 2015 sore itu. Tidak hanya sandwich, ada juga pizza, roti bakar dan jus. Pizza, roti dan sandwich diletakkannya di boks yang terletak di bagian depan sepeda, sedangkan jus ada di boks di bagian belakang.

Sesorean, dia berkeliling di sekitar Minomartani, Ngaglik, Sleman. Mencari rezeki untuk membantu orangtuanya. Paling tidak, dia tidak meminta uang untuk sekolah dan jajan.

Dia prihatin dengan orangtuanya yang harus membiayai sekolah adik dan kakaknya. Sang ayah, hanya bekerja serabutan. Sementara sang ibu berjualan kue yang juga berpenghasilan pas-pasan.

Oleh karena itu, bocah 11 tahun tersebut memutuskan untuk berjualan sejak kelas 2 sekolah dasar. Kini, dia duduk di bangku kelas 6.

"Saya bilang ke ibu mau bantu jualan setelah pulang sekolah. Kata ibu enggak usah, tapi saya ngotot ingin jualan," kata anak kelahiran 12 Februari 2004 ini.

Setelah bernegosiasi dengan sang ibu, dia pun diizinkan berjualan keliling dengan beberapa syarat. Salah satunya, Rizal harus berjanji harus mendapat nilai bagus di sekolah.

"Syaratnya nilai saya tidak boleh turun, kalau sampai turun saya tidak boleh jualan," kata anak yang suka pelajaran sejarah dan IPS itu.

Kesepakatan tersebut, membuatnya memilih jam pulang sekolah untuk berjualan. Rizal mulai jualan roti dan jus keliling sekitar pukul 14.00 WIB. Bersama sepeda kesayanganya, Rizal berjalan dari rumahnya di Jalan Mujair VI Nomor 10 Minomartani, Ngaglik, Sleman mencari pembeli di seputaran daerah Minomartani, Condongcatur, hingga Ploso Kuning. Empat jam kemudian, dia baru sampai kembali di rumah.

" Ya jauh mas, tapi enggak capek. Niatnya kan jualan untuk bantu orang tua," tutur Rizal.

Sementara, sang ayah Johansyah mengaku anak kedua dari 3 bersaudara ini memiliki tekad yang kuat. Keinginan berjualan keliling atas kemauan anaknya sendiri. "Itu kemauannya sendiri mas, kalau enggak diturutin nangis dia," ujar Johansyah.

Dia mengatakan istrinya Sri Maryati sering khawatir dengan anaknya yang berjualan di jalan. Dia selalu berpesan kepada Rizal agar selalu jujur di jalan.

Selain itu, dia berpesan agar Rizal menolak untuk dikasihani. "Kita dukung saja. Yang penting, kalau ada orang ganggu dia suka laporan. Dia ketemu siapa, diapain, dia pasti lapor. Pokoknya saya selalu bilang harus jujur kalau di jalan pas jualan," tukas Johansyah. (Bob/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya