Jelang Pilpres 2024, Ada Sejumlah Pihak yang Dinilai Kini Pro Jokowi

Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi angkat bicara terkait ada pihak-pihak yang tiba-tiba memuji Presiden Joko Widodo (Jokowi) jelang Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

oleh Tim News diperbarui 11 Des 2023, 21:59 WIB
Diterbitkan 11 Des 2023, 11:00 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidato dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, 3 Juli 2023. (Foto: Instagram @jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidato dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, 3 Juli 2023. (Foto: Instagram @jokowi)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi angkat bicara terkait ada pihak-pihak yang tiba-tiba memuji Presiden Joko Widodo (Jokowi) jelang Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Padahal, menurut Teddy, tuduhan sebelumnya untuk Presiden Jokowi belum juga usai. Dia menduga, pihak-pihak tersebut ingin mengambil hati Jokowi jelang Pilpres 2024.

Awalnya, Teddy bicara soal laporan terhadap Rocky Gerung terkait ucapannya yang telah dicabut di Bareskrim Polri. Diketahui, laporan itu dilayangkan oleh PDIP.

"Setelah Jokowi dituduh ingin 3 periode berkuasa, setelah mereka mencabut laporan terhadap orang yang mengucapkan Jokowi 'bajingan tolol' karena mereka anggap apa yang diucapkan orang itu terhadap Jokowi ternyata benar, setelah keluarga Jokowi mau dipermalukan dan banyak hal negatif lain yang mereka lakukan ke Jokowi," ujar Teddy melalui keterangan tertulis, Senin (11/12/2023).

Kini, lanjut dia, sejumlah pihak itu mendadak memuji Jokowi dan melabelkannya sebagai bagian dari mereka. Serta, kata Teddy, mendadak menyamakan tindakan mereka dengan Jokowi.

"Belum kering apa yang mereka tuduhkan dan lakukan, lalu mendadak mereka menjilat lagi apa yang mereka tuduhkan. Semua ini mereka lakukan bukan karena suka dengan Jokowi, tapi ingin mengakali pemilih yang mendukung Jokowi agar memilih mereka. Mereka mendadak pro Jokowi ketika melihat hasil survey yang terus melorot turun. Strategi untuk menaikkan hasil survey adalah dengan berpura-pura mendukung Jokowi," ucap dia.

"Ibarat orang mau pacaran, dia dekati sang calon bukan karena cinta, tapi karena materi, ingin mendapatkan harta kekayaan sang calon. Ini namanya strategi matre," jelas Teddy.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Survei Indikator: 76,2 Persen Masyarakat Puas Atas Kinerja Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Ben Mboi, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (6/12/2023). (Istimewa)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Ben Mboi, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (6/12/2023). (Istimewa)

Sebelumnya, Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis survei terbaru terkait tingkat kepuasan publik atau approval rating atas kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hasilnya, sebanyak 76,2 persen masyarakat mengaku puas dengan kinerja Jokowi, meski belakangan banyak diterpa isu negatif.

“Mayoritas masyarakat merasa puas atas kinerja Joko Widodo sebagai Presiden. Angkanya mencapai 76,2 persen,” tutur Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Rizka Halida dalam paparan hasil survei secara virtual, Sabtu 9 Desember 2023.

Rizka merinci, kelompok masyarakat yang menyatakan sangat puas dengan kinerja Jokowi ada sebanyak 12,9 persen, menyatakan cukup puas 63,3 persen, dan kurang atau tidak puas sebesar 21,9 persen.

“Setelah ditelusuri, alasan utama yang membuat masyarakat puas dengan kinerja Jokowi adalah suka memberi bantuan kepada rakyat kecil. Angkanya mencapai 33,6 persen,” jelas dia.

Selain itu, Indikator Politik Indonesia juga melihat faktor lain yang membuat tingginya tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi sebagai presiden. Seperti di antaranya terkait pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, bendungan, dan lainnya.

“Angkanya mencapai 25,1 persen. Ada juga 8,9 persen yang menilai Jokowi orangnya merakyat. Dekat dengan rakyat. Ada juga yang menilai kinerjanya sudah bagus, mencapai 8,8 persen,” Rizka menandaskan.

Indikator Politik Indonesia melakukan survei pada periode 23 November sampai dengan 1 Desember 2023 dengan penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.

Ada sebanyak 1.200 responden dengan oversample di 15 provinsi mencapai 5.380 responden. Adapun margin of error sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Infografis Sentilan Megawati Soekarnoputri untuk Jokowi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Sentilan Megawati Soekarnoputri untuk Jokowi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya