Liputan6.com, Jakarta - Sebaran asap di Sumatera dan Kalimantan masih meluas. Bahkan asap telah menyebabkan kualitas udara menurun di Filipina, Malaysia dan Singapura. BMKG melaporkan, pantauan satelit Himawari menunjukkan asap tipis-sedang menutup Laut Jawa dan sebagian Jakarta tersapu asap tipis.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dampak asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) telah menyebabkan 10 orang meninggal dunia di Sumatera dan Kalimantan, baik dampak langsung dan tidak langsung.
Dampak langsung adalah korban yang meninggal saat memadamkan api lalu ikut terbakar, sedangkan tidak langsung adalah korban yang sakit akibat asap, atau sebelumnya sudah punya riwayat sakit lalu adanya asap memperparah sakitnya.
"10 korban tewas ini di luar dari korban 7 orang meninggal dan 2 orang kritis saat mendaki Gunung Lawu kemudian terkepung karhutla dan akhirnya terbakar di Kabupaten Magetan, Jawa Timur pada 18-10-2015," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (24/10/2015).
Bencana asap juga telah menyebabkan 503.874 jiwa sakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di 6 provinsi sejak 1 Juli-23 Oktober 2015. Jumlah masing-masing provinsi adalah 80.263 di Riau, 129.229 di Jambi, 101.333 di Sumatera Selatan, 43.477 di Kalimantan Barat, 52.142 di Kalimantan Tengah, dan 97.430 di Kalimantan Selatan.
"Kemungkinan jumlah penderita yang sebenarnya lebih daripada itu karena sebagian masyarakat sakit tidak berobat ke Puskesmas atau rumah sakit. Mereka berobat mandiri sehingga tidak tercatat," ujar dia.
Sementara itu, lebih dari 43 juta jiwa penduduk terpapar oleh asap. Data ini hanya dihitung di Sumatera dan Kalimantan. Data ini dianalisis dari peta sebaran asap dengan peta jumlah penduduk.
"Bencana asap dari karhutla adalah bencana buatan manusia. Akibat ulah manusia karena 99 persen penyebab karhutla adalah disengaja," kata dia.
"Ini adalah kejahatan kemanusiaan yang luar biasa. Sekarang saatnya kita tidak saling menyalahkan tapi bagaimana mengatasinya secara cepat. Dengan skala kebakaran yang demikian luas tidak mungkin 1-2 minggu ke depan akan padam," tandas Sutopo. (Mvi)
HEADLINE HARI INI
Geger Harvey Moeis dan Sandra Dewi Terdaftar BPJS Kesehatan Fakir Miskin, Kok Bisa?
BNBP: 10 Meninggal 503 Ribu Jiwa ISPA dan 43 Juta Jiwa Kena Asap
Asap telah menyebabkan kualitas udara menurun di Filipina, Malaysia dan Singapura.
diperbarui 24 Okt 2015, 13:26 WIBDiterbitkan 24 Okt 2015, 13:26 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
3 Pemain Manchester United yang Sebaiknya Diparkir saat Menghadapi Liverpool
PPN 12 Persen Hanya Berlaku Kategori Barang dan Jasa Mewah, Penerapan dan Dampaknya?
Berlian Lombok, Kisah Kembalinya Warisan Sejarah dari Tanah Pengasingan
Kegembiraan Santri Garut usai Guru Ngajiyang Dituduh Melakukan Pengeroyokan Divonis Hukuman Percobaan
Turis Singapura Dilecehkan Saat Malam Tahun Baru di Braga Bandung, Pelaku Masih Diburu
350 Kata Bijak untuk Diri Sendiri yang Memotivasi dan Menginspirasi
Keluarga Minta Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil di Rest Area Dihukum Berat
Tujuan LBB: Mewujudkan Perdamaian dan Keamanan Dunia
Demi Gelandang Finlandia, 2 Klub Papan Bawah Liga Inggris Saling Sikut di Bursa Transfer Januari 2025
Polda Sulut Beber Angka Kecelakaan Lalu Lintas Sepanjang Tahun 2024
Sinopsis Film Korea Escape di Vidio, Sajikan Perpaduan Thriller dan Aksi Menegangkan Lee Je Hoon
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Jakarta Electric PLN Terlalu Tangguh untuk Yogya Falcons