Seminggu ke Depan Banyak Hujan di Sumatera dan Kalimantan

Hujan menyebabkan kepekatan asap berkurang, udara segar, dan jarak pandang menjauh.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Okt 2015, 19:50 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2015, 19:50 WIB
20151027-Begini Penampakan Kabut Asap di Kalimantan Timur
Foto udara pemandangan wilayah Kalimantan Timur yang masih diselimuti kabut asap, Selasa (27/10). Kepala Bidang Informasi BMKG, Tirto Djatmiko mengatakan, titik api saat ini di wilayah Kalimantan relatif berkurang. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Upaya penanggulangan bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan mulai menunjukkan hasil signifikan. Hujan buatan dengan menebarkan garam ke dalam awan-awan potensial, berhasil menjatuhkan hujan.

"Kombinasi antara hujan buatan dan hujan alami banyak yang turun. Hujan mulai turun di sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan pada Selasa (27 Oktober) dan hari ini," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/10/2015).

"Masyarakat menyambut suka cita dan mengucapkan puji syukur, setelah 2 bulan lebih disandera asap," sambung dia.

Sutopo menambahkan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, seminggu ke depan akan banyak hujan di wilayah kebakaran hutan dan lahan, Sumatera dan Kalimantan. Awan tersedia cukup banyak sehingga hujan buatan akan diintensifkan. 

Ia menjelaskan, BNPB mencatat hujan turun dengan intensitas ringan hingga lebat terjadi di Sumatera dan Kalimantan sejak Selasa kemarin hingga hari.

Hujan di Provinsi Riau antara lain mengguyur Pelalawan, Kampar, Rokan Hulu, Siak, Tembilahan, dan Dumai. Provinsi Jambi mengguyur Kota Jambi, Kuala Tungkal, Berbak, Telanai, dan Tanjung Jabung Timur.

Sementara di Kalimantan Selatan hujan terjadi di Tanah Bumbu, Banjar, dan Kotabaru. Di Kalimantan Tengah terjadi hujan mengguyur Palangkaraya dan Kalimantan Timur terjadi di Samarinda dan Berau.

"Hujan menyebabkan kepekatan asap berkurang, udara segar, dan jarak pandang menjauh. Berdasarkan pantauan satelit Terra Aqua pada 28 Oktober 2015 pukul 16.00 WIB, hotspot di Sumatera 9 titik (Lampung 3, Sumsel 6), sedangkan di Kalimantan 282 titik (Kalteng 169, Kaltim 86, Kalsel 27)," papar Sutopo.


Akibat hujan, kata Sutopo, menyebabkan kabut asap berkurang sehingga jarak pandang pun membaik. Di Padang, jarak pandang 1.000 meter berasap, Pekanbaru 1.200 meter berasap, Jambi 1.700 meter berasap, Palembang 2.000 meter berasap.

"Kalimantan: Pontianak 10.000 meter berawan, Ketapang 500 meter guntur, Palangkaraya 600 meter berasap, Banjarmasin 8.000 meter cerah berawan," lanjut dia.

Kualitas Udara Membaik

Begitu juga PM10 atau indeks kualitas udara, menurut Sutopo, juga membaik. Jika sebelumnya Riau, Jambi, dan Palangkaraya selalu level Berbahaya, sore ini kualitas udaranya membaik.

"Di Pekanbaru 184 UGR/m3 tidak sehat, Jambi 252 Sangat Tidak Sehat, Palembang (alat rusak), Pontianak 44 Baik, Banjarbaru 33 Baik, Samarinda 30 Baik, Palangkaraya 416 Berbahaya," papar dia. (Rmn/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya