Liputan6.com, Padang - Kasus dugaan kekerasan yang dilakukan pihak kepolisian saat penangkapan dan penahanan Harmein Radinis (50), yang mengakibatkan korban koma dan meninggal dunia, akhirnya diusut oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Komnas HAM menurunkan tim ke Sumatera Barat (Sumbar) untuk mengusut penyebab meninggalnya Harmein Radinis, yang merupakan tahanan Polres Arosuka. Harmien ditangkap dalam kasus dugaan pencurian. Selain itu, Komnas HAM juga memberikan rekomendasi awal untuk Polda Sumbar.
Catatan kasus kekerasan yang terjadi di Sumbar cukup menimbulkan kekhawatiran. Dalam catatan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, setidaknya ada 72 kasus kekerasan yang dilakukan aparat penegak hukum sejak 2010, dengan rata-rata satu kasus setiap bulannya.
"Dari 72 kasus, 52 di antaranya dilakukan oleh polisi. Itu belum termasuk dengan kasus yang saat ini dan banyak di antara korban yang tidak melapor. Ke-72 kasus itu hanya yang melapor saja, yang tidak melapor tentu lebih banyak lagi," ujar Direktur LBH Padang Era Purnama Sari di Padang, Selasa (3/11/2015) sore.
Mengingat tingkat pelanggaran HAM yang tinggi di Sumbar, Komisioner Komnas HAM Manager Nasution menyatakan, pihaknya akan terus bekerja dan mengumpulkan semua bukti. Baik dari pihak kepolisian atau dari pihak korban.
Untuk tahap awal, kata Manager Nasution, Komnas HAM hanya akan memberikan rekomendasi awal saja, belum pada simpulan dan rekomendasi final.
"Saat ini kami masih menelusuri kasus tewasnya Harmein di rumah sakit dan kami sudah turunkan tim ke lapangan," ujar Manager usai melakukan pertemuan tertutup dengan Polda Sumbar selama empat jam lebih, di Wisma Kemala.
Khusus untuk kasus Harmein, pihaknya belum bisa memberikan rekomendasi. Karena, kata Manager, Komnas HAM masih bekerja dan menunggu hasil otopsi keluar.
"Kami belum bisa menduga karena tim yang turun ke lapangan masih bekerja," ujar dia.
Sebelumnya disebutkan, seorang tahanan Polres Solok Arosuka, Kabupaten Solok, Sumbar, meninggal di RSUP Dr M Djamil Padang setelah dirujuk dari RS Bhayangkara Polda Sumbar pada Sabtu, 31 Oktober 2015, sekitar pukul 19.00 WIB.
Belum diketahui penyebab tahanan itu meninggal. Namun, sebelum dirawat di RS Bhayangkara, tahanan itu ditangkap jajaran Reskrim Polres Solok Arosuka karena diduga terlibat dalam kasus pencurian mesin bajak. (Sun/Ans)*
Komnas HAM Usut Kematian Tahanan di Sumbar
Seorang tahanan Polres Solok Arosuka, Sumbar, meninggal di rumah sakit setelah dirujuk dari RS Polri. Belum diketahui penyebabnya.
diperbarui 04 Nov 2015, 07:17 WIBDiterbitkan 04 Nov 2015, 07:17 WIB
Komisioner Komnas HAM, Maneger Nasution (tengah) bersiap menandatangani naskah deklarasi melawan korupsi di Jakarta, Selasa (13/10). Sejumlah lembaga hadir dalam penandatanganan deklarasi melawan korupsi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Arti BPKB: Pahami Fungsi Utama dan Bedanya dengan STNK?
Fungsi Trakea: Peran Vital Organ Pernapasan dalam Tubuh Manusia
Kekurangan Polisi Hutan, Kemenhut Minta TNI Bantu Jaga Hutan dan Tanam Pohon
Efisiensi Anggaran Rp109 Miliar, PPATK Hanya Bisa Bayar Pegawai Sampai Agustus 2025
Ledakan Kunjungan Wisatawan ke Jepang Picu Ketegangan Pemerintah dan Penduduk Lokal
Arti Ani-Ani dan Kegunaannya, Alat Tradisional Panen Padi yang Penuh Makna
Hadiah Valentine Unik Selain Cokelat dan Bunga, 12 Ide Kado Murah & Berkesan
Aturan Gaji ke-13 dan 14 ASN Ditargetkan Terbit Bulan Ini
Festival Musik UGH! Siap Guncang Singapura, Ada Crush hingga Regina Song
6 Meme Cowok dan Cewek ketika Patungan Ini Kocak, Bikin Angguk Setuju
Pemerintah Carolina Utara Pertimbangkan Investasi Bitcoin
Jelang Putusan Prapradilan, Hasto Hormati Apa pun Keputusan Hakim