Ketua PDIP Sentil Menteri BUMN Terkait Reshuffle Kabinet

Jokowi, imbuh dia, perlu membuat tim kabinet yang kuat demi menjalankan program pemerintahannya.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 07 Nov 2015, 12:26 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2015, 12:26 WIB
20151006-Menteri BUMN Rini Soemarno di Komisi VI-Jakarta
Menteri BUMN Rini Soemarno saat mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi VI, Jakarta, Selasa (6/10/2015). Komisi VI menyetujui tambahan penyertaan modal negara (PMN) kepada 23 BUMN senilai Rp.34,32 triliun.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira angkat bicara soal reshuffle (perombakan) kabinet. Dia menyindir Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yang sempat mengupayakan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk BUMN dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016.

"PMN untuk BUMN harusnya tidak jadi prioritas," kata Andreas dalam diskusi bertajuk 'Reshuffle Datang, Parpol Tegang' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/11/2015).

Menurut dia, masalah ini sudah jadi buah bibir di Parlemen Senayan. Dia menilai, sinyal penolakan anggota dewan terhadap Rini harus benar-benar diperhatikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Jokowi, imbuh dia, perlu membuat tim kabinet yang kuat demi menjalankan program pemerintahannya. Sebab, para menteri tersebut menjadi kaki tangan Jokowi dalam menerapkan kebijakan.

"Perencanaan pembangunan dan pembiayaan pembangunan harus didukung tim kabinet dan juga manajemen kuat," tandas Andreas. (Ron/Sun)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya