Liputan6.com, Jakarta - Isu reshuffle jilid II terus berhembus. Semua pihak pun angkat bicara, tak terkecuali Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tak masuk dalam kabinet, yang menilai Menko Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli di antara sumber kegaduhan Kabinet Kerja Jokowi-JK.
Terkait hal itu, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardi angkat bicara. Dia mengatakan cara Rizal tidak gaduh yang menganggu stabilitas politik.
"Apa yang dilakukan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli tidak bisa dikategorikan sebagai kegaduhan," ujar Adhie saat dikonfirmasi, Sabtu 7 November 2015.
Menurut Adhie, apa yang dilakukan Rizal adalah cara paling efektif membuat pemerintah berlaku transparan.
"Mengangkat ke permukaan proyek-proyek pemerintah yang semula tertutup sehingga jadi transparan, seperti dilakukan Rizal Ramli. Merupakan cara paling efektif mencegah permainan di jajaran pejabat negara pemegang kuasa atas proyek-proyek itu," tegas dia.
Baca Juga
Adhie menegaskan agar semua bisa memahami apa yang benar-benar disebut kegaduhan, yang ditegaskan pemerintahan Jokowi-JK melalui Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan.
"Harus lebih bisa memahami, mana kegaduhan, mana perseteruan politik dan mana pula langkah preventif penyelamatan aset atau kekayaan negara," pungkas Adhie.
Di sela penutupan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PKS di Hotel Bumi Wiyata Depok, Rabu 4 Oktober lalu, politikus PKS yang juga mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring menilai kegaduhan di pemerintahan Jokowi-JK.
Menurut Tifatul, perlu adanya stabilitas dalam Kabinet Kerja, terutama dalam sinergi antarmenteri. Bahkan, nama Menko Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli disebut menjadi salah satu sumber kegaduhan itu. (Rmn/Vra)