Interogasi Pilot AS di Tarakan, TNI AU Tunggu Respons Kemlu

Pesawat Sukhoi TNI AU memaksa pesawat dipiloti perwira Amerika Serikat mendarat di Bandara Juata, Tarakan, Kalimantan Utara.

oleh Ari Wibisono diperbarui 09 Nov 2015, 18:48 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2015, 18:48 WIB
Sukhoi 25 milik Ukrainia

Liputan6.com, Balikpapan - Personel TNI Angkatan Udara (AU) sedang menginterogasi awak pesawat tipe Propeler First Engine Cessna milik warga negara Amerika Serikat. Pesawat mesin tungal ini dipiloti oleh anggota US Navy.

"Saat ini kita sudah menginterogasi pilotnya, James Patrick Murpy yang juga personel US Navy, namun sedang cuti atau tidak aktif," ujar Kepala Penerangan Kodam Mulawarman Kolonel Andi Gunawan di Balikpapan, Senin (9/11/2015).

Andi memaparkan, James saat diinterogasi dalam penerbangannya yang menggunakan rute Hawaii-Filipina-Singapura mengaku tidak menyadari telah melanggar batas wilayah udara Indonesia.

Andi juga menuturkan, TNI AU Tarakan sudah menuntaskan pemeriksaan terhadap James. Namun pihaknya masih menunggu keputusan Kementerian Luar Negeri RI untuk melepaskan warga negara Amerika ini.

"Kita sedang tunggu respons dari Kementerian Luar Negeri, jadi saat ini masih menunggu," kata Kolonel Andi.

Pesawat Sukhoi TNI AU memaksa pesawat dipiloti perwira Amerika Serikat mendarat di Bandara Juata, Tarakan, Kalimantan Utara yang sebelumnya sedang melintasi wilayah udara Indonesia di area perbatasan Filipina-Malaysia.

Operasi penyergapan pesawat asing ini dilaksanakan 2 pesawat Sukhoi dari Kohanudnas Skuadron TNI AU Makassar, yakni Mayor Pnb Anton Pallaguna dan Mayor Pnb Baskoro.

Sebelumnya, Radar 225 Tarakan menangkap ada pergerakan pesawat tanpa kode yang melintasi wilayah udara Indonesia. Objek terbang ini langsung dilaporkan sehingga langsung diadakan pengejaran pesawat dari skuadron tempur dari Makassar, Sulawesi Selatan. (Dms/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya