Dikira Bom, Dentuman Sonik Pesawat F-16 Buat Warga Panik

Warga ingin petugas mencari sumber suara yang dikira bom itu agar tidak menimbulkan keresahan.

oleh M Syukur diperbarui 30 Nov 2015, 15:42 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2015, 15:42 WIB
Jet Tempur F-16 Fighting Falcon
Jet Tempur F-16 Fighting Falcon

Liputan6.com, Pekanbaru - Dentuman sonik atau sonic boom dari pesawat F-16 milik TNI AU di Lapangan Udara Roesmin Nurjadin menggegerkan warga Desa Kapau, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau. Warga setempat mengira ada pesawat jatuh dan ada pula mengira itu suara ledakan bom.

Warga yang panik kemudian melapor ke Polsek Siak Hulu. Warga ingin petugas mencari sumber suara yang dikira bom itu agar tidak menimbulkan keresahan.

Kapolsek Siak Hulu Kompol Peniel Zalukhu mengaku sudah menyelidiki peristiwa tersebut. Dia menegaskan tidak ada pesawat jatuh juga tidak ada bom yang meledak di areal latihan milik TNI AU.

"Kalau terkait pesawat jatuh, sudah diselidiki. Hasilnya tidak ada, begitu juga dengan ledakan bom. Meskipun demikian, tetap diselidiki asal suara itu," kata Zalukhu saat dihubungi di Pekanbaru, Senin (30/11/2015).

General Manager Angkasa Pura II Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Jaya Tahoma menyebut bahwa suara ledakan itu bukanlah insiden pesawat jatuh.

"Saya sudah koordinasi dengan bidang pengatur lalu lintas udara. Mereka pastikan tidak ada laporan accident pesawat di kawasan Siak Hulu Kampar dan daerah lainnya di Riau," dia menegaskan.

Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru Marsma Hendri Alfiandi menegaskan suara yang mirip ledakan bom atau pesawat jatuh itu merupakan dentuman sonik atau sonic boom dari Pesawat F-16.

Dia menjelaskan, tadi pagi ada sebuah Pesawat F-16 dari Lanud Roesmin terbang. Pesawat itu sebelumnya memang ada pergantian mesin dan diuji di ketinggian 40 ribu kaki atau 1.500 meter.

"Sewaktu terbang itu menimbulkan dentuman sonik dan sudah biasa terjadi pada pesawat terbang. Kecepatan pesawat saat terbang melebihi kecepatan suara, dan itulah yang dikira ledakan," tegas Marsma Hendri.

Marsma Hendri menyebutkan, uji pesawat tempur dalam aturan internasional dan penerbangan memang di ketinggian tersebut. Pasalnya, pesawat tempur biasa menimbulkan dentuman sonik.

"Kalau terbangnya rendah dari itu, bisa menyebabkan kaca pemukiman penduduk pecah," jelas Hendri.

Dentuman sonik adalah istilah bagi gelombang kejut di udara yang dapat ditangkap telinga manusia. Istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk kepada kejutan yang disebabkan pesawat-pesawat supersonik.

Saat pesawat terbang melebihi kecepatan suara, munculah gelombang kejut pada bagian tertentu pesawat. Gelombang kejut adalah daerah di udara di mana terjadi perubahan (tekanan udara, temperatur, densitas) secara dadakan.

Gelombang kejut ini merambat dalam bentuk kerucut dan bisa sampai ke permukaan tanah, membuat pekak dan memecahkan kaca-kaca. Karena itu, pesawat supersonik biasanya tidak terbang di atas daerah berpenduduk. (Ali/Sun)**

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya