Liputan6.com, Jakarta - Empat tahun ke depan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan dipimpin oleh Agus Rahardjo. Pria yang sudah menginjak usia 59 tahun ini berhasil mendapat suara terbanyak pada saat pemilihan Ketua KPK di Komisi III DPR.
Agus sebelumnya dikenal sebagai pegawai negeri sipil (PNS) yang pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Publik (PPKPBJ) 2006 dan kemudian berubah nama menjadi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) pada 2007.
Baca Juga
Tiga tahun kemudian, Agus dilantik menjadi Kepala LKPP menggantikan Roestam Syarief yang memasuki masa pensiun. Pelantikan dilakukan Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana.
Advertisement
Tahun 2011, tepatnya 6 Januari 2011, Agus bersama sejumlah pejabat antara lain Ketua KPK Busyro Muqoddas, kepala BPKP Mardiasmo dan Menhan Purnomo Yusgiantoro melakukan deklarasi antikorupsi.
Empat tahun kemudian saat Jokowi menjadi Presiden, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago tetap melantik Agus Rahardjo menjadi Kepala LKPP. Sebelum menjadi ketua, Agus juga pernah menjabat sebagai Deputi Sumber Daya Manusia/Kepegawaian LKPP.
Baca Juga
Agus juga sebelumnya dikenal publik saat dirinya mendaftar sebagai calon pimpinan KPK dan sempat mengusulkan di depan publik agar memberi kesempatan masyarakat bisa meludahi para koruptor.
"Saya usulkan nanti Koruptor di KPK biar dapat hukuman jera. Karena koruptor itu masih ketawa-ketawa saat keluar penjara. Masih kaya dan masih dihormati orang," kata Agus saat menjalani uji wawancara seleksi Capim KPK di Gedung DPR.
Ia juga berharap ada satu pimpinan KPK yang khusus bertugas membangun komunikasi dengan lembaga penegak hukum lain. Ia yakin, kinerja KPK akan lebih baik jika komunikasi dengan Polri dan Kejaksaan Agung harmonis.
Namun, yang menarik, meski lama menjadi PNS, bahkan delapan tahun menjadi pejabat eselon II di LKPP, Agus mengaku hanya memiliki tabungan Rp 20 juta di empat rekeningnya saat ini.
Tapi Agus juga memiliki sejumlah tanah yang dimiliki saat ini seperti di Jonggol, kavling tanah di Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan dan di Citra Raya, juga Tangerang, yang diakuinya diperoleh dengan cara menabung. Tepatnya antara 1995-1997 saat ia sering menjadi pembicara oleh lembaga internasional di Paris, Prancis.
Pria yang mengidolakan figur Sutan Syahrir ini juga mengaku, bahwa dirinya selama tiga kali menikahkan anaknya, biayanya selalu utang ke bank. PPATK dipersilakan mencari aliran dana di rekening banknya, terutama untuk membuktikan dirinya tidak bohong.