Liputan6.com, Jakarta - Kematian Wayan Mirna Salimin masih menjadi misteri. Perempuan 27 tahun ini meninggal setelah minum kopi di restoran Grand Indonesia, Jakarta Pusat 6 Januari lalu. Polisi kini mendalami kasus kematian ini.
Rumah Mirna dan suaminya berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat dan Sunter, Jakarta Utara. Situasi rumah di Menteng nyaris tak berpenghuni.
Saat Liputan6.com mendatangi rumah di Menteng di Jalan Profesor Mohamad Yamin, rumah megah itu tampak sepi. Hanya terlihat 1 mobil Honda Jazz silver terparkir di halaman rumah itu.
Dari semua pintu yang ada, hanya pintu garasi yang terbuka, itu pun sangat kecil. Pintu rumah berpagar setinggi 2 meter itu tertutup rapat, begitu juga pintu balkon di lantai 2.
Rumah bercat krem itu pun dibiarkan gelap. Lampu pagar, halaman, lobi, ruang tamu, hingga lantai 2 tak dinyalakan. Lampu menyala hanya di garasi rumah.
Seorang asisten rumah tangga sempat keluar menemui awak media di pintu pagar. Pria itu hanya membuka sedikit pagar besi itu. Dia menyatakan rumah sedang ditinggal pemiliknya.
Advertisement
Baca Juga
"Enggak ada orang di sini. Cuma ada pembantu saja. Ini bukan rumah Ibu Mirna, ini rumah suaminya," ungkap pria berkaos AC Milan itu, Jumat (8/1/2016).
Suami Tinggal Sendiri
Pria itu menyebut, suami Mirna tinggal sendiri di rumah ini. Sedangkan Mirna tinggal di rumah orangtuanya di Sunter.
"Ibu Mirna enggak pernah tinggal di sini. Dia tinggal di Sunter sama orangtuanya," imbuh dia.
Pria tersebut lalu menutup dan mengunci pintu pagar besi itu. Dia bergegas masuk ke rumah melalui garasi.
Mirna meninggal setelah minum kopi Vietnam di restoran Grand Indonesia, Jakarta Pusat Rabu 6 Januari lalu. Mirna ngopi bersama 2 rekannya dalam rangka temu kangen.
Setelah pesanan kopi Vietnam datang, Mirna langsung meminumnya. Baru beberapa seruput, tiba-tiba tubuhnya kejang-kejang.
Petugas restoran lalu membawa Mirna ke klinik yang ada di pusat perbelanjaan itu. Karena alat tidak memadai, Mirna lalu dibawa ke Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat. Namun nyawanya tak tertolong lagi.