Teror Sarinah karena Persaingan Leader ISIS Asia Tenggara

Tito menjelaskan sel ISIS di Asia Tenggara terdapat di sejumlah negara, di antaranya Indonesia, Filipina, dan Thailand.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 14 Jan 2016, 17:42 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2016, 17:42 WIB
20160114-Gegana-Sisir-Pos-Polisi-Perempatan-Sarinah-HEL
Petugas Gegana Polri melakukan penjagaan di sekitar pos polisi di perempatan Sarinah Jl MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1/2016). Pasca ledakan, aparat Gegana langsung melokalisir tempat kejadian perkara (TKP). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian mengatakan serangan teror di Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, dilakukan jaringan kelompok ISIS. Kelompok ISIS tersebut telah mengubah strateginya.

"Dulu operasi di Suriah, Irak. Tapi kini ada perintah Abu Bakar Baghdadi ada perintah di luar kawasan dan kemudian dibentuk cabang-cabangnya di seluruh dunia, seperti Turki, Prancis, Afrika, termasuk di Asia Tenggara," ujar Kapolda Tito dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Kamis (14/1/2016).

Tito menjelaskan kantung ISIS di Asia Tenggara terdapat di sejumlah negara seperti Indonesia, Filipina, dan Thailand. Di Asia Tenggara, ada pimpinan ISIS yang bernama Bahrun Naim yang ingin menguasai wilayah di Indonesia.

"Dia ingin jadi leader kelompok ISIS di Asia Tenggara, sehingga terjadi upaya persaingan leadership. Di Filipina sudah di-declare Bahrun. Oleh karena ada persaingan antara leader di Asia Tenggara, Bahrun Naim, mereka merancang serangan itu," Tito menandaskan.

Dalam serangan teror di Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, sebanyak 7 orang tewas, yaitu 5 pelaku dan 2 warga sipil. Sebanyak 5 polisi terluka dan beberapa warga lainnya terluka.**

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya