Liputan6.com, Pontianak - Ratusan orang mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar diungsikan di sebuah fasilitas militer di Pontianak, Kalimantan Barat. Evakuasi dilakukan setelah permukiman mereka di Mempawah dibakar warga lokal yang menolak kehadiran mereka.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (20/1/2016), evakuasi ratusan orang yang mengaku mantan anggota Gafatar dilakukan sejak Selasa sore hingga malam. Dengan sejumlah kendaraan, mereka diungsikan dari kamp di Dusun Moton Panjang, Mempawah Timur ke markas perbekalan angkatan kodam 12 Tanjungpura.
Baca Juga
Baca Juga
Mereka dievakuasi dalam keadaan takut dan panik. Bahkan ada yang pingsan karena syok dan trauma setelah penampungan mereka dibakar warga.
Advertisement
Perjalanan dari Mempawah ke Pontianak selama 2 jam di malam yang dingin membuat beberapa anak menggigil kedinginan.
Untuk sementara, warga mantan anggota Gafatar harus menunggu di markas perbekalan Angkatan Kodam Tanjungpura sambil menunggu dipulangkan ke daerah asal.
Pemda Kalimantan Barat tengah berkoordinasi dengan Pemda Jawa Tengah dan Kementerian Dalam Negeri untuk memulangkan para bekas anggota Gafatar ini.
Selasa sore, salah satu penampungan hunian mantan anggota Gafatar di dusun Moton Panjang, Desa Antibar, Mempawah dibakar warga lokal. Banyaknya warga yang mencapai ribuan orang, membuat polisi dan tentara tak bisa berbuat banyak saat massa merusak dan membakar penampungan itu. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Pembakaran penampungan dipicu kekesalan warga lokal. Warga resah, kehadiran para eks Gafatar berpengaruh buruk bagi masyarakat menyusul dugaan keterlibatan Gafatar dalam kasus hilangnya sejumlah orang di berbagai daerah, seperti Yogyakarta, Solo, dan Jambi.