Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menertibkan semua penjara. Dia khawatir penjara atau lembaga pemasyarakatan (lapas) akan dijadikan tempat penyebaran paham radikal.
"Bapak Presiden meminta kepada Menkumham untuk menertibkan lapas-lapas yang ada supaya tidak jadi tempat, sarang tumbuhnya radikalisme," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana, Jakarta, Kamis, 21 Januari 2016.
Pramono mengatakan salah satu sumber radikalisme, selain ajaran yang disampaikan secara langsung, juga tumbuh di lapas-lapas. Karena itu, Jokowi minta agar semua lapas betul-betul dipantau dan ditertibkan.a
Baca Juga
Selain itu, kata Pramono, Jokowi juga minta kepada Menteri Komunikasi dan Informasi untuk memverifikasi situs penyebar radikalisme.
"Untuk laman atau akun-akun yang sebarkan paham radikalisme itu segera ditutup. Karena dari berbagai laporan yang ada, dari Kapolri, Panglima TNI, BIN, BNPT (situs radikal masih ada)," ujar Pramono.
Menkominfo sudah menutup puluhan situs penyebar paham radikalisme. Namun, laman itu terus tumbuh dan muncul situs-situs baru yang mengatasnamakan otak teror Jakarta, Bahrunnaim.