Ini Pesan Ketua MPR Untuk Warga di Kampung Halaman Kalianda

Ketua MPR, Zulkifli Hasan berharap masyarakat tidak lagi membedakan suku, ras, dan agama.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Mar 2016, 17:30 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2016, 17:30 WIB
Ini Pesan Ketua MPR Untuk Warga Lampung Selatan
Ketua MPR, Zulkifli Hasan berharap masyarakat tidak lagi membedakan suku, ras, dan agama.

Liputan6.com, Jakarta Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan mengunjungi kampung halamannya di Kalianda, Lampung Selatan, Kamis (17/3). Tujuan kedatangan tersebut untuk memenuhi janjinya semasa kampanye sekaligus menghadiri acara sosilisasi empat pilar MPR.

Ketika tiba di Kalianda, Zulkifli disambut oleh Bupati Lampung Selatan, Dr. Zainuddin Hasan didampingi Wakil Bupati Nanang Ermanto dan Wakil Ketua DPRD Kampung Selatan Dra Ruslina. Begitu masuk ke Aula Rajabasa, Kantor Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan tempat acara sosialisasi berlangsung, Ketua MPR diambut tarian persembahan yang dibawakan oleh siswi-siswi PAUD se Kabupaten Lampung Selatan.

"Saya tak ingin lagi mendengar ada warga yang berantam, itu tak sesuai dengan Pancasila," tegas Zulkifli Hasan.

Politisi PAN ini berharap masyarakat tidak lagi menggunakan istilah ini Jawa, ini Batak, ini Sunda, karena menurutnya, siapa pun dan dimana pun berada setiap orang punya hak yang sama. "Siapa pun bisa jadi apapun," kata Zulkifli.

Zulkifli menjelaskan bahwa sudah menjadi konsensus ketika UUD disahkan pada 18 Agustus 1945, Indonesia memang berbeda-beda, beda suku, beda agama, beda etnis. Dalam perbedaan itulah, Zulkifli meminta masyarakat bersatu seperti Bhinneka Tunggal Ika.

"Memang kita tidak bisa diseragamkan, tapi kita memang punya impian sama, diikat dalam Bhinneka Tunggal Ika," katanya.

Untuk mewujudkan impian itu, menurut Zulkifli, kesejahteraan kuncinya adalah pendidikan. "Untuk bisa maju atau tidak kuncinya ya pendidikan," jelas Zulkifi Hasan.

Apalagi seperti Lampung Selatan, sumber daya alamnya kurang, tanahnya tidak begitu luas maka satu-satunya yang bisa diandalkan adalah pendidikan. Untuk itu, ia berharap pendidikan usia dini yang dikembangkan di Lampung Selatan ini menjadi model PAUD di Indonesia. Di Lampung Selatan sekarang memiliki 700 PAUD dengan jumlah murid 26.315 orang.

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya