Liputan6.com, Jakarta - Ratusan nelayan dari Muara Angke, Jakarta menyegel pulau yang akan direklamasi, Pulau G di Teluk Jakarta. Mereka meminta Presiden Jokowi menghentikan reklamasi pantai di utara Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memiliki penilaian tersendiri terhadap penyegelan tersebut. Bagi dia, banyak yang ikut dalam aksi bukanlah nelayan.
"Nelayan kalau mau menduduki ya enggak ada, itu juga perlu dicek? Ada enggak suku tertentu nelayannya mana? Kamu jadi kelompok nelayan tapi enggak pernah nelayan (melaut) gimana coba," ucap Ahok di Kantor BPJS Ketenagakerjaan, Jakarta, Minggu (17/4/2016).
Baca Juga
Ahok menuturkan, tidak ada yang salah dengan reklamasi. Yang salah orang yang meminta uang kepada pengusaha untuk tujuan tertentu. Sehingga harus benar-benar dibedakan. Selain itu, banyak keuntungan yang didapat Jakarta pada reklamasi ini.
Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Riza Damanik yang berorasi mewakili nelayan di Muara Angle menyatakan, pulau G telah disegel. Dia kemudian meminta Jokowi sebagai presiden menghentikan reklamasi pantai di utara Jakarta.
"Atas tegaknya konstitusi kita dan atas dasar pemahaman kita, oleh sebab itu, 17 April 2016, tepat di Teluk Jakarta, di hadapan perkampungan Muara Angke, tepat di atas pulau palsu, Pulau G, kami nyatakan pulau ini disegel," ucap Riza.
"Hari ini juga kami minta langkah cepat pulihkan ekosistem. Kami minta presiden bersama rakyat menghentikan reklamasi."