Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar acara International Summit of the Moderate Islamic Leaders (ISOMIL). Acara yang dihadiri ratusan ulama Tanah Air dan lebih dari 50 negara ini dibuka langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Pada sambutannya, JK menyampaikan permohonan maaf karena Presiden Joko Widodo yang seharusnya membuka acara ini berhalangan hadir.
"‎Atas nama Pemerintah Indonesia, saya meminta maaf Presiden yang seharusnya membuka ini tidak bisa hadir. Mudah-mudahan dapat hadir dalam acara berikutnya," ucap JK dalam sambutannya di JCC, Jakarta, Senin (9/5/2016).
‎Ketua Panitia ISOMIL Imam Azis mengatakan, acara tersebut dilakukan untuk mendorong langkah konkret pengambilan kebijakan dalam membangun peradaban umat manusia, di dunia yang damai dan adil. Mengingat saat ini persoalan terorisme dan radikalisme agama di dunia sangat mengkhawatirkan.
"PBNU memandang usaha mendesak dilakukan mengingat kemelut konflik di Timur Tengah dengan mengatasnamakan agama Islam adalah sumber radikalisme, yang kemudian menyebar ke seluruh dunia," tutur Imam.
Baca Juga
Selama konflik tersebut belum terselesaikan, kata Imam, bibit radikalisme dengan latar belakang agama Islam akan terus tumbuh dan menyebar diberbagai tempat. Menyelesaikan konflik Timur Tengah, berarti menutup lahan persemaian radikalisme, sekaligus menyelamatkan kawasan itu dari kehancuran total peradabannya akibat perang panjang.
"Di sini NU dan kalangan Islam moderat lainnya ditantang untuk menegaskan interpretasi Islam yang benar, argumentatif, dan kokoh serta secara tuntas menolak ideologi radikal," terang dia.
Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar, serta posisinya yang netral dalam konflik internasional, diharapkan berperan aktif turut menyelesaikan masalah-masalah tersebut.‎ Apalagi, Indonesia memiliki pengalaman dalam meresolusi berbagai konflik dalam dan luar negeri.
"Maka peran Indonesia adalah menjalankan diplomasi internasional," tandas Imam.
Acara bertajuk 'Islam Nusantara: Inspirasi Peradaban Dunia' ini rencananya digelar selama 3 hari, Senin sampai Rabu, 9-11 Mei 2016.
‎Selain Wapres Jusuf Kalla, pembukaan ISOMIL PBNU yang pertama ini dihadiri sejumlah tokoh dan petinggi negara. Seperti mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Acara ini akan diisi dengan sejumlah diskusi terkait persoalan terorisme dan radikalisme agama di dunia. Beberapa tokoh yang akan mengisi acara tersebut antarai lain ‎Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, dan Kepala BNPT Komjen Muhammad Tito Karnavian.
Juga ada Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan, Kepala OJK Muliaman D Hadad, Kepala BIN Sutiyoso, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, ulama tafsir Muhammad Quraisy Shihab, dan sejumlah ulama dari negara sahabat.
Adapun perwakilan negara-negara yang sudah tiba di lokasi antara lain dari Sudan, Aljazair, India, Maroko, Rusia, Thailand, Yordania, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Inggris, Suriah, Sinegal, Afghanistan, Spanyol, Yunani, Belarusia, Korea Selatan, Pakistan, Libya, Oman, Lebanon, Amerika Serikat, Australia, dan Lithuania.
Advertisement