Menko Luhut: Menteri Pertahanan ke Filipina, Bahas 7 Sandera WNI

Menurut Luhut yang terpenting adalah bagaimana meningkatkan kerja sama dengan tentara Indonesia dan Filipina.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 27 Jun 2016, 15:24 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2016, 15:24 WIB
Penyanderaan WNI
Tidak adanya penyanderaan ABK WNI oleh kelompok Abu Sayyaf.

Liputan6.com, Jakarta - Tujuh warga negara Indonesia disandera oleh kelompok bersenjata asal Filipina. Pemerintah berjanji tak berdiam diri menghadapi peristiwa itu.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Menteri Pertahanan Ryamizard Raycudu tengah berada di Filipina guna membicarakan masalah tersebut.

"Saat ini Menteri Pertahanan sedang berada di Filipina. Tadi saya bicara dengan beliau, kelihatan ada progress yang baik dari pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Filipina," ucap Luhut di kantornya, Jakarta, Senin (27/6/2016).

Dia pun mengungkapkan, pihaknya tengah membicarakan upaya untuk membebaskan sandera. Namun, lanjut dia, yang terpenting adalah bagaimana meningkatkan kerja sama dengan tentara Indonesia dan Filipina.

"Itu satu tahap (terkait pembebasan sandera). Tahap lainnya akan ada bentuk kerja sama antara TNI dengan angkatan perang Filipina," tandas Luhut.

Saat ditanya, bagaimana dengan kondisi dari tujuh anak buah kapal (ABK) TB Charles 001 dan kapal tongkang Robi 152 itu, dia pun menjawab singkat.

"Kondisinya (ketujuh ABK) baik," tutup Luhut yang langsung pergi untuk bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Pertemuan dengan KPK

Hari yang sama, Menko Polhukam menerima kedatangan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo dengan wakilnya, Laode Syarif. Namun, kedatangan petinggi KPK itu tak ada dalam jadwal Menko Luhut.

Pantauan Liputan6.com, mereka bertemu selama sekitar 1 jam. Agus bersama Syarif yang lebih dulu keluar dari dalam Kantor Luhut.

Saat ditanya perihal kedatangannya, Agus pun hanya mengatakan pertemuan itu hanya bersifat biasa saja.

"Oh biasa kan, kita kan harus sinergi dengan pemerintah," ucap Agus seraya beranjak pergi dari Kantor Menko Polhukam, Jakarta, Senin, 27 Juni 2016.

Sesaat kemudian, Luhut pun keluar. Ditanya hal yang sama, politikus senior Partai Golkar itu sempat terdiam sebentar, dan mengubah raut mukanya.

Lalu, dengan sedikit tersenyum, Menko Luhut pun hanya mengatakan. "Ada, adalah. Masa semuanya saya kasih," tutur Luhut sembari tersenyum dan menaikkan kedua alis matanya.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya