Mendagri: Pemerintah Minta Maaf Terkait Mudik 2016

Kemendagri sebelumnnya juga mengirimkan radiogram ke sejumlah kepala daerah wilayah Pantura agar terus siaga.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Jul 2016, 06:41 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2016, 06:41 WIB
Tjahjo Kumolo
Tjahjo Kumolo menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Indonesia saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Selama ini pemerintah telah berupaya maksimal untuk memberikan pelayanan ke masyarakat saat mudik. Mulai dari mempercepat proses pembayaran jalan tol hingga perbaikan jalan.

"Adanya musibah, kekurangnyamanan dalam perjalanan menjadi evaluasi kami, pemerintah khususnya Kemendagri, sekali lagi sebagai Mendagri saya mohon maaf," kata Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang dikutip dari Kemendagri.go.id, Jakarta, Sabtu (9/7).

Tjahjo juga menyatakan, Pemerintah menyampaikan permohonan maaf atas meninggalnya 17 orang selama arus mudik lebaran 2016. Khususnya kepada pihak keluarga yang tertimpa musibah.

Penyebab meninggal beragam. Tidak hanya karena kecelakaan lalu lintas, tapi juga karena terlalu banyak menghirup apnoe causa CO2 toksic dari pendingin udara kendaraan.

"Terjadinya musibah sebagian warga masyarakat pada saat kemacetan di Pantura daerah Kabupaten Brebes, Saya Mendagri atas nama pemerintah juga menyampaikan permohonan maaf," ujar dia.

Tjahjo menjelaskan, Kemendagri sebelumnnya juga mengirimkan radiogram ke sejumlah kepala daerah wilayah Pantura, di mana menjadi perlintasan arus mudik dan balik Lebaran.

Para kepala daerah tersebut antara lain Bupati Pemalang, Bupati Tegal, Wali Kota Tegal, Bupati Brebes, dan Bupati Cirebon. Dan khususnya adalah di Kabupaten Brebes.

"Mohon perhatian khusus perbantuan siaga 24 jam. Seperti Satpol PP, aparat kecamatan, aparat desa dan dinas terkait di sepanjang Jalan Pantura dan puskesmas juga disiagakan 24 jam," ujar dia.

Mereka harus siap membantu kelancaran masyarakat arus balik ke arah barat dan timur melalui tol dan Pantura. Mendagri menekankan kepala daerah segera berkoordinasi untuk melakukan kesiapan tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya