Liputan6.com, Bekasi - Direktur Utama Rumah Sakit Karya Medika, Dominggus Efruan, mengakui pihaknya menggunakan vaksin palsu. Bahkan berdasarkan hasil penelusuran, rumah sakit yang dikelolanya sudah lima tahun menggunakan vaksin palsu.
RS Karya Medika mendapatkan vaksin dari CV Azka Medika selaku distributor vaksin.
"Kita memakai vaksin dari distributor CV Azka Medika sejak 2011, bulan November," kata Dominggus di RS Karya Medika 2, Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/7/2016).
Vaksin yang diperoleh dari distributor adalah engerix B adult, engerix B pediatal. Serta vaksin anti tetanus serum (ats), anti difteri serum (ads), dan anti-bisa ular (abu), serta purified protein derivative (PPD).
"Vaksin ini kami gunakan pada saat distributor utama kita lagi kosong, dan kita harus mengupayakan," terang Dominggus.
Sementara itu, pihak RS Elisabeth di Jalan Raya Narogong, KM 2, Rawalumbu, Kabupaten Bekasi yang terindikasi menggunakan vaksin palsu, melakukan pertemuan tertutup dengan keluarga korban penerima vaksin palsu. Pihak rumah sakit berjanji akan bertanggungjawab soal adanya vaksin palsu tersebut.
Namun, pihak RS Elisabeth belum merinci bentuk pertanggungjawaban apa yang akan diberikan kepada para korban, apakah akan memvaksin ulang atau upaya penyelesaian lainnya. Sebab, pihak manajemen sedang berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam menentukan langkah selanjutnya.
"Sebagaimana informasi yang saya dapatkan dari manajemen, kami akan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap peredaran vaksin palsu di rumah sakit ini," ujar Winan, petugas Layanan Konsumen RS Elisabeth mewakili manajemen.
Berbeda dengan RS Karya Medika, RS Elisabeth menggunakan vaksin distriusi CV Azka Medika sejak November 2015 hingga Juni 2016. Namun, ia belum mengetahui jumlah pasien yang pernah divaksin dalam rentang waktu tersebut.
Sementara itu, manajemen Rumah Sakit Permata Bekasi, Mustikajaya belum bisa memberikan penjelasan terkait penggunakan vaksin palsu di rumah sakit tersebut.
"Kita datang ke sini mau tanya, apakah anak saya kena vaksin palsu apa enggak. Datang di sini sejak pagi, tapi belum ada jawaban yang jelas. Jangan cari untung doang dong," kesal Wabiliya, orangtua yang putranya divaksin 9 bulan lalu, saat ditemui di di lobi RS Permata Bekasi.
RS Karya Medika Bekasi Akui Gunakan Vaksin Palsu sejak 2011
Pihak rumah sakit mengaku tidak tahu bila vaksin yang digunakannya adalah palsu.
diperbarui 15 Jul 2016, 15:50 WIBDiterbitkan 15 Jul 2016, 15:50 WIB
Beberapa korban vaksin palsu mendatangi RS Medika Karya, Tambun, Kabupaten Bekasi (Liputan6.com/Fernando)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Dampak Negatif Mie Instan pada Anak, Apa yang Harus Anda Ketahui
Kata Polisi soal Peluang Budi Arie Dipanggil Terkait Kasus Judi Online yang Libatkan Pegawai Komdigi
Cara Tepat Menurunkan Demam Anak dengan Kompres dan Perawatan Lainnya
7 Menu Lezat Diet Telur untuk Turunkan Berat Badan dalam Seminggu
Ini Pemenang Aplikasi Pemesanan Perjalanan Terbaik di Asia versi World Travel Tech Awards 2024
Cara Efektif Mengatasi Diare pada Anak, Makanan yang Harus Ibu Berikan
Profil Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Pilkada Gorontalo 2024
Jokowi Masih Cawe-cawe di Pilkada 2024, Pengaruhnya Masih Signifikan?
Tips Diet Sehat: Panduan Lengkap Menurunkan Berat Badan dengan Aman
Bidik Posisi Manajer Permanen Timnas Inggris, Lee Carsley Pilih Bertahan di FA
Tim Pemenangan RIDO Sebut Ada Dugaan Pembagian Sembako dan Amplop Secara Masif oleh Paslon Lain di Masa Tenang
Nonton Teaser Series Waktu Kedua: Kisah Cinta Kimberly Ryder dan Jerome Kurnia yang Terhalang