Liputan6.com, Jakarta - Dokter merupakan salah satu profesi yang banyak diimpikan. Hanya saja, tak mudah menjalani studi dan lulus menjadi seorang dokter.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, materi yang diajarkan kepada calon dokter paling tidak berguna untuk lima hingga 10 tahun ke depan. Sebab, ilmu kedokteran terus berkembang seiring perkembangan teknologi dan penyakit yang muncul.
"Tentulah, maka ilmu berkembang cepat selalu ilmu kedokeran itu berkembang 100 persen setiap tiga tahun," kata JK saat meresmikan gedung baru Fakultas Kedokteran Universitas Bosowa, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 25 Juli 2016.
"Kalau dokter tidak belajar, terus tiga tahun tidak belajar, ilmunya tinggal setengah. Karena itu pasien Indonesia cari setengahnya di Singapura," JK menyindir.
Menurut JK, mengukur keberhasilan dokter di Indonesia cukup mudah. Selain jumlahnya yang banyak, kualitasnya juga harus mumpuni. Semakin sedikit orang berobat ke luar negeri, berarti kemampuan dokter Indonesia semakin baik.
Di sisi lain, kata dia, banyak daerah yang salah mengartikan tingkat kesehatan di wilayah mereka. Banyak kepala daerah malah bangga dengan banyaknya rumah sakit dan penuhnya pasien karena pelayanan baik. Padahal, itu tanda wilayah itu banyak warga sakit.
"Karena itu jangan diajarkan mengobati orang, tapi bagaimana mengajarkan agar tidak sakit," imbau JK.
Penyakit seseorang, ujar JK, tidak dilihat hanya karena penyakit yang dideritanya. Namun, ada faktor lain yang juga harus diperhatikan sebagai langkah pencegahan.
"Kita tahu kesehatan empat faktor, genetik, lingkungan, kebiasaan, baru rumah sakitnya. Jadi rumah sakit hanya 1/4 bagian dari seluruh sistem kesehatan," tutur JK.
JK: Jangan Cuma Menyembuhkan, Dokter Harus Ajarkan Cegah Penyakit
Menurut JK, semakin sedikit orang berobat ke luar negeri, berarti kemampuan dokter Indonesia semakin baik.
diperbarui 26 Jul 2016, 08:47 WIBDiterbitkan 26 Jul 2016, 08:47 WIB
APP Sinar Mas menginvestasikan 10 juta dolar AS untuk pengembangan DMPA di 500 desa yang berada di sekitar konsesi pemasok hingga tahun 2020,Kabupaten Siak, Riau (22/7). (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ini 5 Gunung di Dunia yang Dihormati dan Dianggap Tempat Suci
Baca Al-Qur’an Berpahala, tapi jika Seperti Ini Tergolong Maksiat Kata Buya Yahya
Banjir Rob Terjang Pesisir Tablolong NTT, Ribuan Warga Mengungsi
Baru Sadar setelah Salam Ternyata Jumlah Rakaat Sholat Kurang, Bagaimana Buya Yahya?
Asal-usul Reog Ponorogo yang Awalnya Sindiran untuk Raja Majapahit
Polisi Gandeng KNKT dan ATPM Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi 2
Cara Planet Saturnus Menyelamatkan Bumi dan Tata Surya
Ketua DPR dan Parlemen Italia Sepakat untuk Tingkatkan Hubungan Diplomatik
Jika Ketemu Orang Tidak Sholat Jangan Disuruh Sholat, tapi Begini Caranya Kata Buya Yahya
Cerita tentang Cagar Alam Mutis Timau, Ibu Pemberi Kehidupan Pulau Timor
7 Pemain yang Bersinar usai Tinggalkan Manchester United, Berikutnya Marcus Rashford?
DPR Bisa Rekomendasikan Copot Kapolri hingga Pimpinan KPK, Bentuk Intervensi?