Liputan6.com, Jakarta - Pada hari kedua Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengungkapkan kronologi masuknya nama Airlangga Hartarto dalam susunan Menteri Kabinet Kerja Jokow-JK.
Menurut Idrus, sebelumnya Presiden Jokowi memberikan isyarat kepada Partai Golkar untuk mengisi pos Menteri Perindustrian.
Mendapat sinyal tersebut, Golkar pun langsung serius menyeleksi kadernya, mencari orang yang layak mengisi pos menteri itu.
Advertisement
"Ada komunikasi politik di situ. Ternyata, posisi ini yang dibutuhkan. Karena itu partai kita memilah-milah dan memilih kader-kader yang memang memiliki kompetensi yang pas," ujar Idrus di Jakarta, Kamis (28/7/2016).
Partai berlambang pohon beringin itu pun menjatuhkan pilihan pada Airlangga, karena dari track record karir, kata Idrus, Airlangga selama ini di DPR tak lepas dari cakupan perindustrian, keuangan, dan perbankan negara.
"Kalau bicara tentang perekonomian, perindustrian, perdagangan selama ini memang Pak Airlangga selalu ada di bidang itu. Kita tidak pernah memilih-milih di situ, Presiden bilang di situ, ya kita berikan orang yang ahli," papar Idrus.
"Di DPR selama ini Airlangga kalau nggak di Komisi VI, VII atau XI," lanjut dia.
Idrus berharap Airlangga sebagai cerminan citra Golkar dalam tiga tahun sisa kepemimpinan Jokowi. Airlangga diharapkan mampu menunjukkan performa maksimal agar dapat membawa implikasi positif bagi Golkar.
"Keberadaan Airlangga tak lepas dari peran Partai Golkar. Kalau berhasil maka dampaknya kepada partai. Kalau tidak berhasil, maka implikasinya juga ke partai Golkar. Karena itu kita harapkan, dukung, back up Airlangga agar bisa berhasil sebagai Menteri Perindustrian," tutup Idrus. (Winda Prisilia)