Polri Ragukan Rencana Teroris Batam Luncurkan Roket ke Singapura

Polisi menggeledah sejumlah tempat yang diduga markas kelompok KGR. Namun, tidak ada bahan peledak maupun roket yang dimaksud.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 08 Agu 2016, 19:19 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2016, 19:19 WIB
Densus 88 Antiteror Polri
Densus 88 Antiteror Polri menggeledah rumah kos di‎ Dusun Gerdu, Desa Waru, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (13/8/2015). (Liputan6.com/Reza Kuncoro)

Liputan6.com, Jakarta - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri terus mendalami keenam terduga teroris yang tergabung dalam kelompok Kitabah Gigih Rahmat (KGR) yang ditangkap di Batam, Kepulauan Riau pada Jumat 5 Agustus 2016 lalu. 

Kelompok itu disebut-sebut memiliki rencana teror melancarkan roket ke Singapura.

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengatakan pihaknya telah menggeledah sejumlah tempat yang diduga sebagai markas kelompok KGR. Namun, pihaknya tidak menemukan bahan peledak maupun roket untuk melancarkan aksi teror.

"Masih dilakukan pengembangan lebih lanjut karena dari keterangan yang mereka sampaikan, kita belum bisa sepenuhnya mempercayai begitu saja," kata Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (8/8/2016).

Ia menjelaskan, polisi hanya menemukan sejumlah dokumen elektronik yang berisi rencana aksi teror. Semua barang bukti itu, sambung Boy, masih diperiksa penyidik digital forensik cyber crime Polri.

"Kami berusaha mencari dan konfirmasi rencana yang mereka susun dan terungkap dalam percakapan elektronik dengan apakah disertai persiapan bahan peledak, yang menurut mereka akan mereka lakukan seperti contoh serangan menuju Marina Bay di Singapura. Dan itu masih berjalan," ucap Boy

Meski demikian, Boy menegaskan pihaknya tetap memeriksa keenam terduga teroris jaringan Batam. Sebab mereka diketahui telah menyusun rencana aksi teror.

"Kami butuh waktu untuk menuntaskan pemeriksaan di Batam. Belum selesai," tandas Boy.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya