Liputan6.com, Madinah - Jelang puncak ibadah haji, Masjid Nabawi di Kota Madinah, Arab Saudi, dipenuhi oleh ribuan anggota jemaah dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Tak pelak, kondisi ini membuat jemaah Indonesia kerap tersesat saat mencari jalan pulang menuju hotel.
Menurut petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di sektor khusus Masjid Nabawi, Ade Chadijah, jumlah jemaah Indonesia tersesat setiap harinya mencapai puluhan orang. Terlebih usai salat Zuhur dan Isya.
Baca Juga
"Setiap hari, ada 20 jemaah haji yang tersesat. Setiap habis salat lima waktu, terutama abis salat Zuhur dan Isya," ujar Ade kepada Liputan6.com di Madinah, Senin (15/8/2016).
Advertisement
Dia menambahkan, usia calon jemaah haji yang tersesat rata-rata di atas 60 tahun. Mereka tersesat lantaran tertinggal oleh rombongannya.
"Bahkan ada jemaah yang sudah dimasukin ke mobil polisi Arab karena stres, linglung. Kami bilang ini jemaah saya, tanggung jawab saya, akhirnya jemaah itu diserahkan ke PPIH," ujar Ade.
Tak hanya itu, petugas juga menemui kendala saat mengantarkan jemaah tersesat menuju hotel. Ini lantaran terkadang calon haji tidak hafal lantai maupun kamar hotel yang ia tempati.
"Kendalanya itu setelah diantar ke hotel, jemaah tidak tahu lantai berapa dan kamar mana yang ia huni. Jadi di sini kita terputus. Karena itu baiknya jemaah agar menyimpan kartu nama hotelnya, lalu ditulis lantai dan kamarnya. Kartu itu ditaruh dalam tas jemaah. Agar kalau tersesat bisa langsung diantar ke tempatnya," ujar seorang petugas haji lainnya.
Saat ini, menurut data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), jumlah calon jemaah haji yang sudah berada di Madinah mencapai 38.787 orang.