Bomber Gereja Santo Yosep Medan Berlari ke Altar Dekati Pastor

Di dalam ransel sang bomber ditemukan bom rakitan yang belum meledak, pisau, kampak dan benda benda tajam lainnya

oleh Andrie Harianto diperbarui 04 Des 2023, 22:54 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2016, 11:56 WIB
Pastor Albert S Pandiangan
Pastor Albert S Pandiangan, korban terluka serangan teroris di Gereja Santo Yosep, Medan, Sumut. (Twitter/@GunRomli)

Liputan6.com, Jakarta Saat itu ibadah Minggu sedang digelar di Gereja Santo Yosep, Medan, Sumatera Utara. Pastor Albert S Pandiangan hendak menyampaikan khotbah di altar. Tiba-tiba seorang pria membawa ransel berlari ke altar.

"Saat Pastor akan berkhotbah, pembawa bom dengan membawa ransel berlari mendekati pastor ke altar," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar kepada Liputan6.com, Minggu (28/8/2016).

Sebelum sampai di altar, Boy melanjutkan, keluar percikan api dari ransel dan mulai membakar si pembawa bom. Lalu si pembawa bom mengejar pastor.

"Pastor berlari menghindar. Umat mengejar pembawa bom dan mengambil ransel yang sudah terbakar. Semua selamat. Pembawa bom diinterogasi polisi," ujar Boy.

Boy menuturkan, di dalam ransel ditemukan bom rakitan yang belum meledak, pisau, kampak, dan benda benda tajam lainnya. Jemaat kemudian menangkap sang bomber di dalam gereja yang berlokasi di Jalan Dr Mansyur No 75, Medan, Sumatera Utara.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya