Puluhan Anak Yatim Rawajati Dipindah ke Panti Dinsos Jaksel

Puluhan anak yatim Panti Asuhan Yayasan Shohibul Al-Istiqomah ini sempat telantar akibat penertiban di Rawajati pada Kamis kemarin.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 02 Sep 2016, 22:32 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2016, 22:32 WIB
Kondisi Warga Rawajati
Warga Rawajati enggan direlokasi ke rusun Marunda

Liputan6.com, Jakarta Puluhan anak-anak Panti Asuhan Yayasan Shohibul Al-Istiqomah di Jalan Rawajati Barat III, RT 09 RW 04 Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, sempat telantar akibat penertiban Rawajati pada Kamis 1 Agustus 2018 kemarin.

Namun, Suku Dinas Sosial Jaksel memastikan telah membantu kepindahan 35 anak yatim itu ke Cililitan, Jakarta Timur. Kasudinsos Jaksel Marsudin mengatakan, pihaknya telah menawarkan panti milik Dinas Sosial DKI Jakarta untuk tempat penampungan sementara.

"Karena tak ada yang mau, kami bantu saja evakuasi mereka beserta barang-barang yang ada di Rawajati ke Cililitan. Kami evakuasi mereka hari ini," ucap Marsudin di Jakarta, Jumat (2/8/2016).

Pihaknya juga sudah meninjau lokasi di Jalan Cililitan Kecil 2 No 61 A, Kramatjati, Jakarta Timur yang akan menjadi tempat baru mereka. Pada kesempatan itu Dinsos Jaksel memberikan bantuan berupa makanan dan peralatan serta seragam sekolah.

"Anak-anak panti semua diliburkan karena peralatan sekolah masih berantakan. Untuk sementara kami lakukan pendampingan sosial dengan melibatkan petugas di lapangan," tutur Marsudin.

Menurut dia, pendampingan sosial tersebut sebagai bentuk penyembuhan trauma saat melihat aksi penertiban. "Kita juga memberikan trauma healing agar anak-anak bisa hidup normal," pungkas Marsudin.

Sebelumnya, Dini (28), salah satu relawan Yayasan Shohibul Al-Istiqomah menuturkan, sebenarnya sudah ada tempat untuk bernaung di daerah Cililitan, Jakarta Timur.

"Ada, tapi di sana sering banjir. Kalau udah banjir ya mau enggak mau harus mengungsi," tutur Dini.

Karena itu, dia berharap pemerintah mau memberikan tempat dan bantuan. "Kita tidak mengharapkan, tapi ini kewajiban pemerintah kan. Kami hanya minta tempat yang layak bagi anak-anak di sini," tutup Dini.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya