Liputan6.com, Jakarta - Bencana banjir dan longsor silih berganti menghampiri Indonesia. Pada bulan September ini banjir bandang di Kabupaten Garut telah menewaskan 33 orang.
Bahkan seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (25/9/2016), pada musim kemarau masyarakat Kabupaten Sampang, Madura, dikagetkan oleh terjangan banjir kiriman.
Baca Juga
Hujan deras pada bagian utara Sampang membuat Sungai Kemuning meluap. Akibatnya, lima desa dan tiga kelurahan tergenang banjir.
Advertisement
Ibu Kota Jakarta pun tak luput dari banjir. Puluhan rumah di kawasan Kembangan Utara, Jakarta Barat, hingga Minggu siang, masih terendam banjir setinggi 50 centimeter. Akibatnya warga mengungsi ke sebuah sekolah dasar dengan kondisi seadanya.
Banjir di beberapa daerah di Indonesia ini terjadi karena pergantian musim. Pada bulan September hingga Oktober Indonesia mulai memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan. Pertukaran musim ini ditandai dengan hujan deras yang disertai angin dan petir.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pulau Jawa bagian tengah hingga selatan, Provinsi Bengkulu dan juga Lampung harus waspada. Sebab, berpotensi sebagai daerah rawan bencana.
"Perlu waspada dan berhati-hati. Khususnya kalau sedang terjadi hujan, dapat menghindari daerah-daerah yang berpotensi terjadi genangan air, pohon-pohon yang mudah tumbang dan juga di sekitar papan-papan reklame," jelas prakirawan cuaca BMKG Eko Hadi Santoso.
Sementara setelah memasuki musim penghujan, curah hujan diprediksi mulai sedikit. Namun intensitasnya lebih lama.