Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Hukum dan HAM mengesahkan keberadaan Partai Berkarya yang turut dicetuskan putra bungsu Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto.
Tommy Soeharto pada masa ayahnya berkuasa juga seorang fungsionaris Golongan Karya atau Golkar yang kemudian menjadi Partai Golkar. Banyak alumni Partai Golkar yang kemudian mendirikan atau menjadi fungsionaris partai politik baru.
Beberapa tahun setelah reformasi bergulir, keluarga Cendana memang tidak pernah lagi tampil secara formal dalam panggung politik nasional.
Advertisement
"Pada Senin 17 Oktober 2016 Partai Berkarya sudah berbadan hukum dan sah sebagai partai politik sesuai SK Menkumham Nomor: M.HH-20.AH.11.01 tahun 2016," ujar Sekretaris Jenderal DPP Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang di Jakarta, Senin 18 Oktober 2016.
SK Menteri Hukum dan HAM itu tentang pengesahan Partai Berkarya beserta susunan pengurus DPP Partai Berkarya periode 2016-2021.
"SK pengakuan Partai Berkarya sudah ditandatangani Menteri Hukum dan HAM sejak 13 Oktober 2016," ujar Pinucang.
Dia menjelaskan, Partai Berkarya merupakan hasil penggabungan Partai Nasional Republik dan Partai Beringin Karya. Partai politik terakhir ini juga sebetulnya turut dibidani Tommy Soeharto, yang di dalam struktur organisasinya menjadi ketua Dewan Pembina.
Selain Tommy, turut tampil nama mantan politikus Partai Nasdem yang juga eks Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Laksamana TNI Purnawirawan Tedjo Purdijatno, yang ditunjuk sebagai ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya.
Partai Berkarya dipimpin Ketua Umum DPP Partai Berkarya, Neneng A Tutty, Wakil Ketua Umum DPP Partai Berkarya, Yockie Hutagalung, dan Sekretaris Jenderal DPP Partai Berkarya, Badaruddin Picunang.
Target Pemilu 2019
Purdijatno mengatakan, dengan disahkannya badan hukum Partai Berkarya oleh Kementerian Hukum dan HAM, maka mereka siap bekerja dan berjuang memenuhi persyaratan verifikasi Komisi Pemilihan Umum guna bisa mengikuti Pemilu 2019.
"Kami akan segera bekerja untuk memenuhi persyaratan verifikasi KPU. Kami harus menyiapkan ini semua," ujar Purdijatno seperti dilansir Antara.
Purdijatno mengatakan, Partai Berkarya akan segera menggelar munas selambatnya akhir 2016 guna melihat kembali anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Berkarya, Yockie Hutagalung mengatakan, ada harapan dari para pengurus agar Tommy Soeharto dipilih menjadi ketua umum DPP Partai Berkarya.
"Karena partai ini butuh seorang komandan. Tentu ada harapan agar beliau menjadi ketua umum Partai Berkarya," ucap Hutagalung.
Advertisement
Bukan Lagi Kader Golkar
Sekretaris Jenderal DPP Partai Berkarya, Badaruddin Picunang mengatakan, Tommy Soeharto saat ini bukan lagi kader Partai Golkar. Tommy sudah menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya.
"Secara legal Pak Tommy sudah masuk Partai Berkarya dan meninggalkan Golkar," ujar Pinucang yang juga mantan politikus Golkar.
Pinucang menekankan, di dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Partai Golkar tertulis jelas, saat seorang kader Golkar menjadi pengurus partai lain, maka keanggotaannya di Partai Golkar gugur dengan sendirinya.
Dia membeberkan sebagian besar pengurus Partai Berkarya itu mantan kader Partai Golkar. Pinucang menyebut, "Jadi sebagian besar dari kami pernah berguru di Golkar."