Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar konferensi pers di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Salah satu hal yang dibahas adalah fitnah yang menurut SBY dilakukan sebuah stasiun televisi swasta nasional dengan memberitakan harta kekayaannya mencapai Rp 9 triliun.
Terkait hal tersebut, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin mengimbau stasiun televisi bersangkutan untuk meralat dan meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuat.
"Itu kan saat LHKPN Rp 9 miliar, kok dibuat Rp 9 triliun. Kalau ada itikad baik dan diralat ya selesai. Yang terjadi enggak pernah ada ralat tapi dibiarkan. Sama dengan tanah 5 ribu meter. Ini sangat ceroboh, tak ada cek fakta, tak ada ralat," kata Amir di kediaman SBY, Rabu (2/11/2016).
Advertisement
Amir juga menyayangkan saat pemberitaan itu terjadi dan ada kesalahan dalam pemberitaan, stasiun televisi yang bersangkutan tidak memberikan hak jawab.
"Ini kan kejadian tahun 2014, stasiun televisi besar seperti itu mestinya punya mekanisme ralat. Sangat disayangkan media yang relatif panjang durasi sejarahnya lakukan kecerobohan. Yang sangat beralasan kami pertanyakan motifnya apa," ujar Amir.
Mantan Menyeri Hukum dan HAM ini juga menduga, tak menutup kemungkinan kesalahan pemberitaan itu dilakukan dengan sengaja untuk maksud dan tujuan tertentu.
"Kalau enggak ada ralat bisa saja ini ada motif," tandas Amir.