Polisi Minta Buruh Menunda Rencana Ikut Demo 2 Desember

Sejauh ini Polda Metro Jaya belum bisa memastikan apakah demo buruh tetap akan digelar pada Jumat besok.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 01 Des 2016, 06:47 WIB
Diterbitkan 01 Des 2016, 06:47 WIB
Kapolda Metro Jaya
Kapolri menuding ada rencana tersembunyi pada aksi 25 November.

Liputan6.com, Jakarta - Massa dari berbagai elemen yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) akan menggelar zikir dan doa bersama pada aksi super damai di Monas, Jakarta pada Jumat 2 Desember besok.

Di saat bersamaan, ribuan anggota serikat pekerja juga berencana menggelar demo di depan Istana Merdeka dan Balai Kota DKI Jakarta. Namun Polri mengimbau agar massa buruh menunda aksinya di lain waktu.

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengatakan, sejauh ini pihaknya belum bisa memastikan apakah demo buruh tetap akan digelar pada Jumat besok. Secara pribadi, Iriawan berharap demo serikat pekerja itu ditunda.

"Belum pasti (buruh akan demo 2 Desember), karena akan bergabung dengan massa juga ya. Kan lain ya, kalau buruh kan (menuntut penghapusan) PP 78. Kalau ini doa bersama," ujar Iriawan usai pertemuan tertutup di Mapolda Metro Jaya, Rabu (30/11/2016) malam.

Dia mengklaim, pihaknya telah menggelar pertemuan dengan sejumlah pengurus serikat pekerja yang berencana menggelar demo 2 Desember.

"Kami juga bertemu dengan teman buruh kalau mereka sepakat tak turun ke jalan. Hari biasa kan lebih bagus agar pengamanan dan pelayanan (Polri) bisa menjadi lebih fokus," ucap dia.

Kendati begitu, Polri belum menerima sikap pasti dari para buruh terkait rencana demo 2 Desember. Iriawan berharap, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal segera mengeluarkan pernyataan terkait sikapnya esok.

"Buruh akan komunikasi dengan kawan-kawannya. Mudah-mudahan Pak Said Iqbal mau nurut. Dia maunya (demo) ke Balai Kota. Ini masih dibicarakan dengan temannya," kata Iriawan.

Di lokasi yang sama, Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana menyatakan pihaknya siap membantu Polri mengamankan kegiatan zikir dan doa bersama pada 2 Desember nanti.

"Yang pertama, tidak ada istilah aksi-aksi, kemudian jangan ada yang memaksakan kehendak. TNI pasti akan membantu semaksimal mungkin apa yang dibutuhkan oleh Polda," ujar Teddy.

Namun dia enggan membeberkan berapa kekuatan TNI yang bakal diturunkan untuk membantu Polri mengamankan kegiatan tersebut. Dia menyatakan bahwa kekuatan telah disiapkan secukupnya.

"Kita lihat besok pagi, kan kita apel kekuatan di sana (Monas), pengecekan kekuatan, kan untuk menghadapi tanggal 2, ya itu aja perkembangannya," pungkas dia.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya