Pernikahan Jadi Modus Perekrutan Teroris, Ini Kata Menag

Dalam Islam, kata Lukman, pernikahan bukan sekadar janji dua orang manusia tetapi juga janji manusia dengan Tuhan.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Des 2016, 06:36 WIB
Diterbitkan 17 Des 2016, 06:36 WIB
20160421- Menteri Agama Bahas Peningkatan Pelayanan Haji Bareng Komisi III- Lukman Hakim Saifuddin-Jakarta- Johan Tallo
Menag Lukman Hakim Saifuddin berdiskusi saat Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI, Jakarta, Kamis (21/4). Rapat tersebut membahas peningkatan pelayanan dan perlindungan kepada Jemaah Haji (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengharapkan kesakralan pernikahan dijaga dengan tidak mengubahnya sebagai ajang merekrut teroris.

"Pernikahan semacam itu bukan termasuk dalam pandangan ajaran agama," kata Lukman seperti dikutip dari Antara, Jakarta, Jumat 16 Desember 2016.

Dia mengatakan pernikahan adalah prosesi suci untuk ketenteraman, pengharapan baik dan kasih sayang.

Dalam Islam, kata Lukman, pernikahan bukan sekadar janji dua orang manusia tetapi juga janji manusia dengan Tuhan.

Jika pernikahan justru menjadi modus perekrutan teroris, kata dia, maka sejatinya kesakralan itu telah semakin dijauhkan dari syariat Islam.

Terduga teroris di Bekasi merekrut pelaku bom bunuh diri atau "pengantin" dengan menikahinya terlebih dahulu.

Polisi menangkap tiga terduga teroris yaitu Nur Solihin, Agus Supriyadi dan seorang perempuan bernama Dian Yulia Novi. Dian rencananya akan menjadi pelaksana aksi teror.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya