Panglima TNI Sebut Indonesia Masih Butuh Banyak Hercules

Meski demikian, pemerintah memiliki kebijakan hanya akan membeli pesawat baru.

oleh Zainul Arifin diperbarui 19 Des 2016, 06:42 WIB
Diterbitkan 19 Des 2016, 06:42 WIB

Liputan6.com, Jakarta Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan, pesawat jenis Hercules masih dibutuhkan untuk mendukung pertahanan nasional. Namun, pemerintahan Presiden Jokowi berkomitmen hanya akan membeli pesawat baru.

"Hercules ini dengan kondisi luas wilayah kita, masih perlu banyak. Jenis pesawatnya nanti ada sendiri, tim yang menentukan apa saja jenis yang diperlukan," kata Gatot di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur, Senin (19/12/2016) dini hari.

Meski demikian, kata dia, pemerintah memiliki kebijakan hanya akan membeli pesawat baru. Kebijakan itu disampaikan Presiden Jokowi pasca musibah jatuhnya pesawat Hercules di Medan pada pertengahan 2015 lalu.

"Sejak awal Presiden menegaskan untuk pesawat terbang tak ada lagi beli yang tidak baru, semua harus beli yang baru," ujar Gatot.

Terkait penyebab jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Wamena, Papua pada Minggu 18 Desember pagi, Gatot menunggu penyelidikan tim investigasi. Tim ini telah dikirim untuk mengumpulkan berbagai keterangan guna memastikan penyebab jatuhnya pesawat.

"Apa saja yang diambil oleh tim investigasi untuk kebutuhan identifikasi, kita tunggu saja hasilnya. Tim itu sekarang masih bekerja," ucap Gatot.

Gatot sendiri hadir di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh Malang untuk memberi penghormatan terakhir pada seluruh kru yang jadi korban.

Seluruh keluarga korban akan mendapat bantuan yang layak dan menyesuaikan apa yang mereka butuhkan. Baik itu beasiswa pendidikan untuk anak–anak korban maupun pekerjaan bagi para istri.

"Soal kenaikan pangkat bagi seluruh kru itu, nanti asisten personel TNI AU yang akan mengajukan ke kami," tegas Gatot Nurmantyo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya