Polisi Lacak Akun Penyebar Berita Hoax Pekerja China

Menurut Awi, saat ini tim tersebut sedang bekerja karena sudah mendapat informasi dari intelijen soal penyebaran berita hoax tersebut.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Des 2016, 18:21 WIB
Diterbitkan 26 Des 2016, 18:21 WIB
20160908-Perampokan-di-Pondok-Indah-Jakarta-YR
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono menunjukan barang bukti senjata api yang digunakan pelaku perampokan, Jakarta, Kamis (8/9). Polda Metro gelar rilis barang bukti perampokan di Pondok Indah. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Kabag Mitra Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan polisi sudah melakukan pelacakan terhadap akun dari penyebar berita bohong atau hoax soal pekerja dari China yang membanjiri Indonesia.

"Jadi tim Cyber Crime dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya sudah melakukan pelacakan terkait dengan akun tersebut. Tetapi tentunya kami mencari sumber penyebar dan pengunggah yang pertama siapa," kata Awi di Mabes Polri Jakarta, Senin (26/12/2016).

Menurut Awi, seperti dikutip dari Antara, saat ini tim tersebut sedang bekerja karena sudah mendapat informasi dari intelijen soal penyebaran berita hoax tersebut.

"Tentunya, apabila sudah ditemukan fakta-fakta hukum sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo maka kami mengusutnya. Tim sudah bekerja 3-4 hari ini untuk menelusuri itu, tinggal kita tunggu saja hasilnya, karena perlu waktu berkaitan dengan digital forensik," ucap Awi.

Presiden Joko Widodo membantah jumlah pekerja asal China yang berada di Indonesia mencapai puluhan juta orang, karena yang benar hanya sekitar 21 ribu orang.

"Banyak yang bersuara-bersuara Tiongkok yang masuk ke Indonesia 10 juta, 20 juta. Itu yang menghitung kapan. Hitungan kita 21 ribu, sangat kecil sekali," kata Jokowi dalam sambutannya saat Deklarasi Pemagangan Nasional di KIIC, Karawang, Jawa Barat, Jumat 23 Desember.

Menurut Jokowi, masyarakat diharapkan tidak menyebarkan isu soal pekerja China dengan data yang salah, sehingga membuat gaduh nasional.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya