Benny Rhamdani Akan Terus Serukan Aksi Tangkap Rocky Gerung Usai Diduga Hina Presiden Jokowi

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi atau DPN Barikade 98 Benny Rhamdani memastikan aksi turun ke jalan guna menuntut Pengamat Politik Rocky Gerung untuk ditangkap.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 11 Agu 2023, 08:41 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2023, 22:30 WIB
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi atau DPN Barikade 98Benny Rhamdani memastikan aksi turun ke jalan guna menuntut Pengamat Politik Rocky Gerung untuk ditangkap.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi atau DPN Barikade 98Benny Rhamdani memastikan aksi turun ke jalan guna menuntut Pengamat Politik Rocky Gerung untuk ditangkap. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi atau DPN Barikade 98 Benny Rhamdani memastikan aksi turun ke jalan guna menuntut Pengamat Politik Rocky Gerung untuk ditangkap.

Hal itu menurut Benny lantaran Rocky Gerung diduga menghina Presiden Joko Widodo atau Jokowi sehingga aksi akan terus dilakukan. Aksi bernama Gerakan Nasional Tangkap Rocky Gerung ini dilakukan di seluruh wilayah Indonesia berpusat di Jakarta.

"Dan hingga hari ini kita tetap berdiri kokoh, kita akan bergerak, bahkan tadi imbauannya aksi dilanjutkan, eskalasi ditingkatkan, hingga ditangkapnya Rocky Gerung," ujar Benny dalam konferensi pers di kantor Barikade 98, Cikini, Jakarta Pusat yang dismapaikan melalui keterangan tertulis, Kamis (10/8/2023).

Dia menilai, pernyataan Rocky Gerung terhadap Presiden Jokowi sendiri dapat menimbulkan sentimen negatif publik. Pihak yang bereaksi atas ucapan Rocky ini, bukan hanya relawan, tetapi juga elemen masyarakat lainnya di berbagai wilayah Tanah Air.

"Keonaran dan kegaduhan yang menimbulkan reaksi di berbagai daerah, Kalimantan, Dayak, kemudian Indonesia Timur, Indonesia bagian tengah dan barat pasca-ucapan (Rocky Gerung) itu bergerak," kata Benny.

Sedianya, lanjut dia, Gerakan Nasional Tangkap Rocky Gerung akan turun ke jalan pada hari ini, Kamis (10/8/2023). Namun aksi tersebur ditunda untuk sementara. Keputusan itu diambil guna menghormati menjelang perayaan HUT Kemerdekaan RI.

"Kita telah mengirimkan surat ke Mabes Polri tanda terimanya ada, tapi dengan berbagai pertimbangan dan pertimbangan ini datang dari kelompok masyarakat yang ada di Jakarta juga untuk melihat kondisi aman dalam memperingati hari HUT Kemerdekaan Indonesia ke-78 maka atas saran dan pandangan masyarakat kita hormati dan kita menundanya aksi tersebut, dan tetap kita akan laksanakan di bulan Agustus ini 2023," papar Benny.

 

Gerakan Diikuti Perkumpulan Masyarakat Lainnya

Upaya Mempertahankan Independensi KPK
Pengamat politik Rocky Gerung menjadi pembicara dalam diskusi di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (23/7/2019). Diskusi tersebut mengangkat tema " Upaya Mempertahankan Independensi KPK". (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Ada pun Gerakan Nasional Tangkap Rocky Gerung berisikan 62 organisasi pendukung Presiden Jokowi. Gerakan tersebur juga diisi perkumpulan masyarakat lainnya.

Lebih lanjut, Benny mempertanyakan sikap dari pihak-pihak yang mempermasalahkan laporan polisi yang pihaknya buat terhadap Rocky Gerung. Padahal, kata dia, ini merupakan langkah terbaik dibanding melakukan tindakan-tindakan di luar hukum.

"Logika dalam perkara ini dengan seenaknya telah dibolak-balik oleh Rocky dan pendukungnya. Sehingga pihak yang benar pun bisa salah, begitu juga sebaliknya," ucap Benny.

"Aneh tentunya jika ada pihak yang mempersoalkan laporan kita (terhadap Rocky Gerung). Di satu sisi mereka menjadi pemuja atas kebencian, caci maki dan hinaan. Tapi ketika kita ingin menguji apakah itu caci maki dan hinaan itu dibenarkan di negara hukum, kita menguji melalui prosedur hukum, kemudian mereka mempersoalkan kita," tandas dia.

Infografis PBB Kritik KUHP Baru, Pasal Zina hingga Hina Presiden. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis PBB Kritik KUHP Baru, Pasal Zina hingga Hina Presiden. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya