Salurkan Bansos Nontunai, Mensos Butuh Komitmen Pemda

Mensos masih menunggu komitmen seluruh Pemda untuk memenuhi target penyaluran bansos nontunai.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Jan 2017, 09:19 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2017, 09:19 WIB
20160628-Mensos-Khofifah-Indar-Parawansa
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa membutuhkan komitmen dari pemerintah daerah untuk mengintegrasikan program-program bantuan sosial nontunai.

"Kami ingin mendapatkan komitmen dari daerah-daerah," ujar Khofifah saat ditemui seusai acara penyerahan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) nontunai di Kelurahan Bumirejo, Kecamatan Pekalongan Barat, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu, 8 Januari 2017.

Ia menyebutkan sampai saat ini sudah ada 45 pemerintah kota dan tiga pemerintah kabupaten yang sudah mengintegrasikan bansosnya dengan pusat.

"Sebenarnya targetnya 44 kota, tapi besok Kota Depok mengintegrasikan juga sehingga jumlahnya 45 kota ditambah tiga kabupaten," kata dia seperti dilansir dari Antara.

Namun, Khofifah tetap menginginkan daerah lain turut mengintegrasikan program bansosnya untuk merealisasikan target bansos nontunai dari tiga juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada 2016 menjadi enam juta PKM pada 2017.

Ia menjelaskan, PKH telah menginisiasi integrasi holistik dengan Program Indonesia Sehat (PIS), Program Indonesia Pintar (PIP), beras sejahtera (Rastra), pemugaran rumah tidak layak huni, Kelompok Usaha Bersama (Kube), dan subsidi elpiji 3 kilogram.

Selain itu, lanjut Khofifah, PKH dapat mencakup subsidi lain, seperti listrik, pupuk, dan bansos dari daerah.

Penyaluran bansos nontunai saat ini menggunakan pendekatan pemberdayaan baru yang disebut dengan Elektronik Warung Gotong Royong (e-Warung).

Sampai saat ini telah terdapat 186 unit e-Warung di 12 provinsi. Program ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Sosial dengan BNI, BTN, Bank Mandiri, dan BRI.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya