Liputan6.com, Jakarta - Amirullah, siswa korban kekerasaan berujung kematian di Sekolah Tinggi Ilmu pelayaran (STIP) adalah sosok yang pendiam.
"Almarhum (Amirullah) itu orang yang pendiam, kalau punya masalah nggak pernah cerita kalau tinggal di asrama," ujar paman korban, Nur Arifin di Jakarta, Rabu (11/1/2016).
Baca Juga
Selain itu, Arifin mengatakan, bahwa Amirullah adalah anak yang sopan dan penurut. Arifin mengaku kaget ketika mengetahui Amirullah menjadi korban kekerasaan.
Advertisement
"Saya aja masih nggak percaya Amirullah meninggal, ini kaya mimpi," ujar Arifin.
Sebab, kata dia, pada 31 Desember 2016 lalu, Amir sempat menemui pamannya itu dan merayakan pergantian tahun bersama.
"Ketika itu, lagi ngerayain tahun baruan bareng keluarga, Almarhum sempet nawarin saya makan kue," pungkas Arifin.
Arifin pun menambahkan tidak ada firasat apapun sebelum korban meninggal. Saat perayaan malam tahun baru itu pun, Amirullah menunjukkan beberapa foto ketika dia memakai seragam STIP bersama teman-temannya kepada dirinya.
"Kalau saya pribadi nggak ada firasat, pas ketemuan dia nunjukin dengan bangga seragamnya, foto-foto dengan teman SMA nya," pungkas Arifin.
Amirullah Taruna STIP tingkat I jurusan Nautika yang diduga korban kekerasaan oleh seniornya. Dia meninggal pada Selasa 10 Januari 2017.