Liputan6.com, Sumedang: Warga Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat, menghabiskan liburan akhir pekan dengan menyaksikan pacuan kuda tradisional yang digelar setahun sekali. Mereka berbondong-bondong menyaksikan pertandingan yang digelar di lapangan terbuka itu, Ahad (20/6).
Sekitar 78 peserta dari berbagai usia mengikuti balap kuda itu. Kemahiran para joki kampung ini tak kalah jauh dibandingkan penunggang kuda profesional. Kemahiran itu didapat, karena sebagian besar peserta adalah kusir delman.
Para peserta antusias bersaing menjadi yang tercepat, walaupun hanya memperebutkan hadiah kaus dan tropi. Semangat mereka bukan untuk mendapatkan hadiah, melainkan agar balapan kuda tradisional bisa terus dilestarikan.
Dengan mengeluarkan uang Rp 5.000 untuk tiket masuk, warga bisa menyaksikan aksi joki-joki lokal tersebut beradu kecepat di lintasan dadakan. Warga berharap, kegiatan itu bisa terus dikembangkan dan kualitas lintasan pacuan lebih ditingkatkan.(IDS/SHA)
Sekitar 78 peserta dari berbagai usia mengikuti balap kuda itu. Kemahiran para joki kampung ini tak kalah jauh dibandingkan penunggang kuda profesional. Kemahiran itu didapat, karena sebagian besar peserta adalah kusir delman.
Para peserta antusias bersaing menjadi yang tercepat, walaupun hanya memperebutkan hadiah kaus dan tropi. Semangat mereka bukan untuk mendapatkan hadiah, melainkan agar balapan kuda tradisional bisa terus dilestarikan.
Dengan mengeluarkan uang Rp 5.000 untuk tiket masuk, warga bisa menyaksikan aksi joki-joki lokal tersebut beradu kecepat di lintasan dadakan. Warga berharap, kegiatan itu bisa terus dikembangkan dan kualitas lintasan pacuan lebih ditingkatkan.(IDS/SHA)