Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan, pihaknya siap menghadapi organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang bertentangan dengan Pancasila.
"Seluruh peserta Rapat Pimpinan (Rapim) TNI bertekad mendukung pemerintah yang sah, yang dipilih secara konstitusi dalam demokrasi dan menjaga situasi yang kondusif. TNI berkomitmen untuk mendukung program pemerintah," kata Gatot di sela-sela Rapim TNI yang diselenggarakan selama 16 hingga 19 Januari 2017 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (18/1/2017).
Advertisement
Gatot menjelaskan, TNI juga berkomitmen dan sepakat menghadapi ormas yang bertentangan dengan Pancasila. Menurut dia, beberapa kementerian telah memberikan petunjuk dan arahan mengenai hal itu dalam Rapim TNI.
Advertisement
Gatot mengatakan ormas yang gerakannya menentang Pancasila, tentunya sudah keluar dari semangat dan cita-cita reformasi serta revolusi mental yang digaungkan pemerintah.
"Dalam reformasi pemerintahan Jokowi, kalau ada ormas yang bertentangan Pancasila, tujuan akhir pasti mengubah Pancasila," ujar Panglima TNI.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini menilai, dalam gejolak yang terjadi belakangan ini, utamanya dalam perang opini di media sosial, sedikit banyak juga sudah mengubah mindset masyarakat Indonesia.
"Masyarakat Indonesia pelan-pelan mindset-nya sudah berubah. Padahal budaya Indonesia berbudaya santun dan tertib. TNI dan Polri harus solid dalam menjaga kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar dia, seperti dilansir Antara.
Untuk menghadapi ormas yang bertentangan dengan Pancasila, kata Gatot, dirinya sudah memerintahkan seluruh Pangdam, untuk membantu Kepolisian mengatasi ormas yang bertentangan dengan Pancasila.
"Pangdam dan Kepolisian bekerja sama dalam mendukung semuanya. TNI membantu Polri, membantunya dengan cara TNI, baik dari intelijen, pasukan, teritorial, dan lain-lain," ujar dia.
Terkait ormas yang dimaksud adalah FPI, Gatot tidak menepisnya. Namun, pihaknya masih mendalami ormas yang menentang ideologi Pancasila tersebut. "Organisasinya ada, tidak kita sebutkan. Masih didalami," Gatot menandaskan.