Cerita Polisi Selamat dari Tembakan Pencuri Koja Berkat Peniti

Aiptu Pardi tak henti-hentinya mengucap syukur lantaran masih diberikan umur panjang, pasca-tertembak pencuri.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 16 Mei 2017, 10:26 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2017, 10:26 WIB
Curanmor Koja Jakarta Utara
Anggota Polsek Metro Koja Aiptu Pardi Wiyanto saat berada di Mapolsek Metro Koja. (Liputan6.com/Moch Harun Syah)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menembak mati Sopyan, pencuri sepeda motor yang mengumbar tembakan pada polisi saat akan ditangkap di Jalan Mawar, Koja, Jakarta Utara, Rabu malam 10 Mei 2017.

Dalam penyergapan malam itu, terselip kisah haru dari seorang anggota Polsek Metro Koja Aiptu Pardi Wiyanto. Dia terluka akibat terkena tembakan di dada kirinya, namun peluru tidak sampai menembus jantung melainkan hanya menyerempet dada kirinya.

Kapolsek Metro Koja Kompol Supriyanto yang ikut terlibat dalam penyergapan tersebut mengaku sempat kaget, lantaran peluru yang mengarah ke Pardi tidak sampai menembus dadanya.

Sebagai seorang atasan, Supriyanto langsung mencari informasi soal keadaan Pardi yang disebut-sebut warga terkena tembakan di dada.

"Saya datang ke rumah sakit, saya langsung lihat kondisinya," Supriyanto menceritakan kepada Liputan6.com, Koja, Jakarta Utara, Senin malam, 15 Mei 2017.

"Kaget juga ternyata Aiptu Pardi masih sadarkan diri dan saya dengar langsung dari Pardi dan dokter yang ngerawatnya, bilang pelurunya itu hanya menyerempet dada," dia melanjutkan.

Pada malam kejadian, dokter menyebutkan luka Pardi akan segera pulih dengan beristirahat beberapa hari. Supriyanto pun menanyakan soal peluru yang tidak menembus dada anak buahnya itu.

"Saya dilihatkan seragamnya dan Pardi cerita itu peluru jadi belok karena pas kena di peniti, yang buat tempel name tag namanya dia. Kena peniti name tag terus pelurunya melesat, tapi kena 15 jahitan. Wah hebat itu, asli kaget kok bisa pas gitu kena penitinya. Bingung juga saya," Supriyanto membeberkan.

Peristiwa itu bermula saat Pardi tengah bertugas menyambangi dan menyapa warga. Kegiatan itu dianggap bisa menekan angka kriminalitas dan membangun citra polisi dekat dengan masyarakat.

Saat itu pula, Pardi dihubungi ketua RW setempat, yang menyebutkan ada pelaku pencurian sepeda motor (curanmor) membawa senjata api dan sudah melukai warga.

"Dia (Pardi) itu kan anggota Babinkamtibnas Tugu Utara, Koja, nah dapat telepon dari Ketua RW 06, katanya ada ranmor bawa senpi terus tembak warga. Meluncurlah Pardi," ujar Supriyanto.

Saat itulah Pardi terkena tembakan, persisnya saat dia mengevakuasi warga. "Waktu itu sudah banyak warga. Anggota kan kejar-kejaran itu sempat," ujar Supriyanto yang juga ikut memburu pencuri sepeda motor.

Ilustrasi Foto Penembakan dengan Senjata Api (iStockphoto)

Tembakan Jarak Dekat

Aiptu Pardi tidak henti-hentinya mengucap syukur lantaran masih diberikan umur panjang oleh Sang Pencipta. Dia juga tak lupa berterima kasih kepada warga yang membawanya ke rumah sakit.

"Alhamdulillah setelah diteliti, pelurunya tidak ada yang nyarang. Artinya saya masih dapat perlindungan," ujar Pardi.

Menurut Pardi, saat peristiwa itu terjadi sekitar pukul 21.20 WIB, ia bersama warga mencoba mengejar pencuri yang diduga lari ke arah gang buntu. Saat itu, warga berhamburan ke luar rumah lantaran panik pencuri bersenjata api itu masuk ke rumah.

"Pelaku udah kabur masuk gang buntu. Warga ramai Karena warga khawatir kalau pelaku itu sampai masuk ke rumah. Alhamdulillah dari sekian banyak warga yang mencari, salah satu warga ada yang melihat pelaku berusaha kabur ke depan jalan," kata Pardi.

Pengejaran pun dilakukan dan pencuri sepeda motor itu nekat naik ke atap rumah warga. Saat itu, Pardi berusaha mengevakuasi warga bersama ketua RT setempat. Apalagi, kabar adanya warga bernama Setiawan tertembak sudah menyebar.

Usai mengevakuasi beberapa warga, Pardi mencoba menangkap pencuri naik ke lantai dua rumah warga. Namun, upayanya ketahuan sang pencuri yang saat itu ingin turun dari atap rumah warga.

"(Pelaku) mau turun melalui tempat jemuran, nah saya sama Pak RT waktu itu lokasinya ada di bawah. Nah kemungkinan pelaku melihat karena saya ada di bawah. Karena mau turun tidak bisa, akhirnya menembak. Di situ saya kena. Pelaku itu posisinya di atas genteng nah saya di lantai dua. Jarak tembak pelaku ke saya ada empat meteran lah," ungkap Pardi.

Pardi pun mengambil hikmah atas kejadian malam itu. Peristiwa ini merekatkan hubungan masyarakat dengan polisi dalam menjaga lingkungan. Sebab, kalau tidak ada kerja sama warga, polisi kesulitan menangkap pencuri sepeda motor itu.

"Mudah-mudahan semua ada hikmahnya. Untuk pencegahan sama-sama masyarakat bekerja sama saling membantu," Pardi mengakhiri pengalaman mendebarkan itu.

Polisi menyita barang bukti senjata rakitan dengan 13 peluru, setelah melumpuhkan pencuri sepeda motor itu. Ada juga 17 kunci letter T dan gunting.

Pencuri bernama Sopyan itu tewas di tempat akibat luka tembak saat baku tembak dengan polisi. Satu peluru bersarang di tangan dan dua lainnya di dada. Diduga pelaku merupakan residivis curanmor asal Lampung.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya