Djarot Tegaskan KJP Tidak Bisa Tarik Tunai

Djarot memastikan, bila ada yang nekat menarik tunai, maka KJP tersebut akan dicabut.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 07 Jul 2017, 12:51 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2017, 12:51 WIB
Halal Bihalal Pemerintah Kota DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyalami sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) Pemerintahan Kota Jakarta ketika halal bihalal di Balaikota Jakarta, Senin (3/7). (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan, dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) tidak bisa ditarik tunai.

"Bukan belum bisa (tarik tunai), tapi memang enggak bisa. Kalau kami sepakatin pergubnya sampai Desember itu cashless," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Jumat (7/7/2017).

Djarot memastikan bila ada yang nekat menarik tunai, maka KJP tersebut akan dicabut.

"Kami akan telusuri betul. Siapa yang tarik tunai akan kita cabut. Yang sebetulnya, itu bukan kemauan anaknya, kemauan orang tuanya (tarik tunai)," tegas Djarot.

Dia mengatakan, selama ini, yang menyalahgunakan dana KJP tunai adalah orangtua bukan siswa pemegang kartu. Oleh karena itu, transaksi nontunai diperlukan untuk mendidik dan mengajarkan kejujuran di masyarakat.

Djarot meminta pada para orangtua untuk mendukung KJP. Apalagi kalau diuangkan, tidak bisa dikontrol.

"Jangan-jangan dananya anaknya digunakan untuk kebutuhan orangtuanya. Ini oknum nanti yang kita telusuri. Termasuk ketika ketemu BI, kebijakan kita soal keuangan, termasuk bansos itu cashless. Tujuannya meminimalisasi pungli dan korupsi. Kalau seperti ini (cashless) gampang ketahuan, nanti tinggal kita pecat. Selesai," ucap Djarot.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya