BNPT: 72 Persen Rakyat Indonesia Antiradikalisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkap 72 persen rakyat Indonesia antiradikalisme.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jul 2017, 06:31 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2017, 06:31 WIB
Bom Teroris
Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)

Liputan6.com, Kendari - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkap 72 persen rakyat Indonesia antiradikalisme. Ini sesuai dengan hasil penelitian yang mereka lakukan.

Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Hamli mengatakan hanya 0,4 persen penduduk yang sudah melakukan radikalisme. Sebanyak 7,7 persen mau melakukan radikalisme.

"Data tersebut bersumber dari hasil penelitian ilmiah kerja sama BNPT dengan sejumlah lembaga peneliti terpercaya. Semua elemen patut mawas diri terhadap radikalisme," kata Hamli di Kendari, Sabtu (8/7/2017).

Menurut dia, hal tersebut melegakan. Ini mengingat, sekarang ini, upaya untuk menyebarkan teror di Tanah Air sudah merambah seluruh aspek dan dimensi kehidupan tanpa memandang status sosial, agama, ras, suku dan jenjang lembaga pendidikan.

"Jangankan lembaga pendidikan tinggi, SMU, SMP sedangkan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) sudah disasar ajaran kebencian sebagai cikal bakal pelaku teror," ujar Hamli.

Oleh karena itu, kata dia, BNPT senantiasa mengimbau institusi Kementerian Pendidikan maupun Dinas Pendidikan di daerah-daerah untuk memastikan lembaga penyelenggara pendidikan tidak disusupi ajaran radikalisme.

Kepala Dinas Pendidikan Sultra Damsid menyambut baik sinergi dengan pihak lain dalam rangka mencegah upaya organisasi yang mengajarkan radikalisme.

"Dinas Pendidikan bukan pihak yang memiliki kompetensi menyatakan seseorang atau lembaga penyelenggara pendidikan tertentu berafiliasi dengan kelompok radikal," ujar Damsid seperti dilansir Antara.

Namun, Dinas Pendidikan mengapresasi sinergitas dengan pihak lain, baik BNPT, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, TNI, Polri dan lain-lain untuk mencegah dan melenyapkan paham radikalisme.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya