Prihatin Hoax, Pemuda Tak Lulus SMP Bangun Situs Santri Online

Santri Online sudah memiliki ratusan ribu pembacadari dalam dan luar negeri.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jul 2017, 15:27 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2017, 15:27 WIB
Melawan Hoax dan Radikalisme ala Santri
Santri Online sudah memiliki ratusan ribu netizen dari dalam dan luar negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Seiring berkembangnya teknologi dan mudahnya masyarakat mengakses informasi atau berita dengan cepat, bertebaran pula informasi palsu atau hoax yang seringkali membuat perbedaan pendapat tajam di masyarakat.

Seperti dalam Sosok Minggu Ini yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (30/7/2017), seorang santri di Cimanggis Depok, Jawa Barat, tergerak hatinya untuk meminimalisisi pengaruh berita hoax dan paham radikalisme di media sosial. Berawal dari hobinya membaca dan menulis, Abdul Wahab, seorang pemuda yang bahkan tak lulus SMP, membuat situs bernama Santri Online.

Bukan tanpa alasan, pemuda yang dulu pernah bekerja sebagai kuli bangunan dan tukang sapu jalanan ini membuat laman Santri Online.

Untuk membantu membiayai operasional Santri Online, pria berusia 28 tahun ini menjual buku-buku dan kaus lewat media sosial.

Meski baru satu tahun berdiri, Santri Online sudah memiliki ratusan ribu pembaca dari dalam dan luar negeri. Dibantu oleh 15 relawan yang tersebar di seluruh Indonesia, Santri Online juga memberikan seminar gratis ke sekolah-sekolah, pesantren, dan perguruan tinggi.

Santri Online juga berdakwah lewat streaming media sosial, dan apa yang dilakukan Abdul Wahab ini menjadi inspirasi banyak orang.

Wahab berharap apa yang dilakukannya menjadi paku untuk menyatukan perselisihan untuk mewujudkan perdamaian.

Saksikan kisah santri yang membuat laman Santri Online dalam Sosok Minggu Ini yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (30/7/2017), selengkapnya dalam tautan ini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya