Keluhan Kesehatan Jemaah di Tanah Suci Berasal Penyakit Bawaan

Para jemaah haji diminta untuk banyak minum air putih tanpa menunggu haus minimal 300 cc/jam.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 30 Jul 2017, 19:17 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2017, 19:17 WIB
Muhammad Ali/Liputan6.com
Fasilitas pelayanan kesehatan untuk calon jemaah haji Indonesia di Madinah terbilang lengkap (Muhammad Ali/Liputan6.com)

Liputan6.com, Madinah - Penyakit bawaan di Tanah Air menjadi permasalahan bagi jemaah haji Indonesia. Tercatat hingga hari ini, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) menerima 5 pasien.

"Untuk hari ini saja 5 pasien. 4 Rawat jalan 1 rawat inap," kata Kasubsi KKHI Madinah, Ika Nurfarida Sholeh di Madinah, Minggu (30/7/207).

Ika menjelaskan, rata-rata keluhaan jemaah disebabkan karena kekambuhan penyakit yang dideritanya sejak di Tanah Air. Selain itu juga tidak rutin meminum obat sesuai anjuran dokter.

"Ini yang kemudian banyak dari pasien yang mendatangi KKHI, kami mengimbau untuk jemaah mematuhi anjuran dokter, ini dapat berdampak pada kesehatan tubuh terlebih di sini panas" jelas dia.

Tak luput, Ika mengimbau pada jemaah haji agar banyak minum air putih tanpa menunggu haus minimal 300 cc/jam. Selain itu memakai pelindung seperti masker basa dan tabir surya penting untuk mencegah sengatan panas matahri.

Ketika disinggung terkait kekurangan sarana dan prasarana di KKHI, Ika mengakuinya memang ada. Tapi menurutnya itu bukan halangan, bahkan minimnya alat memunculkan kreativitas sehingga pelayanan dapat berjalan.

"Misalnya diperlukan form standar pelayanan medis, ya kami harus kreatif mendesain dan mencetaknya sendiri. Disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di sini," ujar Ika.

Total tim KKHI terdapat 100 personel. Dokter KKHI berjumlah 10 orang, perawat 20, tenaga kesehatan lain berjumlah 17, serta dibantu 53 TPK atau tenaga yang diangkat dalam rangka mendukung penyelenggaraan kesehatan haji di Arab Saudi.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya