Liputan6.com, Mekah- Gelombang pertama pemberangkatan jemaah calon haji Indonesia dari Madinah ke Mekah. Wajah bahagia disertai air mata juga tampak di wajah beberapa jemaah, khususnya jemaah perempuan.
Namun berbeda dengan seorang Nenek asal Embarkasi Kota Medan atau MES 1 bernama Nurhaeda Pane. Tak tampak air mata, justru semangat menggebu ditunjukkannya saat tiba di kota tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW ini.
"Perasaannya senang, itu lah tujuannya kemari," kata Nurhaeda dengan aksen Sumatera Utara yang lantang, Minggu (6/8/2017) waktu Arab Saudi.
Advertisement
Ia mengaku berhaji tanpa ditemani sanak saudara dan suaminya. Kendati demikian, hal itu tak mebuatnya berkecil hati. "Tetap lah semangat. Tidak ada saudara, kita saudara seakidah saja," ujar dia.
Nenek berusia 70 tahun ini mengaku bahagia karena selama tujuh tahun antre menunggu untuk diberangkatkan ke Tanah Suci. Meski saat tiba di Madinah sepekan lalu kesehatannya sempat mengalami gangguan, ia tetap semangat melaksanakan rangkaian ibadah haji.
"Sempat awal-awal batuk dan masuk angin, sama dokter di Madinah disuruh banyak istirahat dan alhamdulillah sudah sembuh," ujar nenek kelahiran Tapanuli Selatan ini.
Sebanyak 393 jemaah kelompok terbang atau kloter pertama ini langsung ditempatkan di Sektor 6, pemondokan jemaah haji Indonesia yang berada di wilayah Shisha, Mekah.
Nantinya, jemaah dari Embarkasi Medan ini menempati dua hotel di Sektor 6, yakni Hotel Royal Mena Hotel dan Hotel Rabawi Mina.
Sebelum memasuki Kota Mekah, rombongan jemaah melaksanakan miqat, yakni tempat awal berniat umrah atau haji di Bir Ali, Madinah.
Rombongan jemaah calon haji dari Madinah ini juga berhenti sejenak di kawasan Jumum, untuk pemeriksaan dokumen dan paspor.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini: